News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Sejumlah Politikus Partai Republik Dukung Pemakzulan Trump

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang untuk berbicara kepada pendukungnya di Ellipse, sebuah taman di dekat Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Brendan Smialowski

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Setidaknya empat politisi Partai Republik mengatakan pada Selasa (12/1/2021), mereka akan bergabung dengan Partai Demokrat dalam pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Donald Trump atas perannya dalam serangan terhadap Gedung Capitol AS, pada 6 Januari lalu.

Pemungutan suara ini diambil karena Wakil Presiden Mike Pence menolak seruan untuk menggunakan manuver konstitusional untuk mengusir Trump.

Dengan delapan hari tersisa dalam masa jabatan Trump, DPR siap pada Rabu (13/1/2021) untuk meloloskan pasal pemakzulan yang menuduh Partai Republik menghasut pemberontakan dalam pidato kepada para pengikutnya pekan lalu sebelum massa menyerbu gedung Capitol, yang mengakibatkan lima orang tewas.

Hal ini akan memicu persidangan di Senat yang masih dikuasai Partai Republik, meskipun tidak jelas apakah cukup waktu atau kekuatan politik tetap mendorong pemakzulan Trump dari jabatannya.

Bahkan ketika DPR yang dipimpin Demokrat memperdebatkan resolusi yang mendesak Pence untuk menerapkan Amandemen ke-25 Konstitusi AS untuk mencopot Trump dari jabatannya, Pence mengirim surat kepada Ketua DPR Nancy Pelosi yang mengatakan dia tidak akan melakukannya.

"Saya tidak percaya bahwa tindakan seperti itu adalah demi kepentingan terbaik Bangsa kita atau konsisten dengan Konstitusi kita," kata Pence.

Baca juga: 3 Presiden Amerika Sepanjang Sejarah yang Memboikot Pelantikan Presiden Baru, Donald Trump Menyusul

Terlepas dari surat itu, DPR bergerak maju pada hari Selasa (12/1/2021), dengan pemungutan suara pada resolusi setelah membersihkan rintangan prosedural.

Liz Cheney, dari Partai Republik, orang Nomor 3 di DPR mengatakan: "Belum pernah ada pengkhianatan yang lebih besar oleh Seorang Presiden Amerika Serikat dari jabatannya dan sumpahnya kepada Konstitusi."

Dia mengatakan, Trump "memanggil massa ini, mengumpulkan massa, dan menyalakan api serangan ini" di gedung Capitol Rabu lalu.

Cheney, putri mantan Wakil Presiden Dick Cheney, mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan: "Saya akan memilih untuk memakzulkan presiden."

Tiga anggota DPR dari Partai Republik lainnya, John Katko, Adam Kinzinger dan Fred Upton, mengatakan mereka juga akan memilih pemakzulan.

Pengumuman mereka datang ketika para pemimpin Partai Republik di DPR menahan diri untuk tidak mendesak anggota mereka untuk memilih melawan pemakzulan Trump.

Mereka mengatakan ini adalah masalah hati nurani individu.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini