TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikuti jejak Indonesia, Otoritas Pengawas Obat Turki akhirnya memberi persetujuan untuk ijin penggunaan darurat Vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac Biotech hari Rabu (13/01/2021) waktu Ankara Turki.
Ijin ini sekaligus membuka jalan untuk vaksinasi massal negara itu secepatnya, dimulai dari tenaga kesehatan dan kelompok masyarakat rentan, demikian dilansir Associated Press Kamis, (14/01/2021) waktu Jakarta.
Menyusul persetujuan tersebut, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dan anggota Dewan Penasihat Ilmiah langsung menjalani vaksinasi yang disiarkan secara langsung di depan 83 juta rakyat Turki, setelah Badan Obat-Obatan dan Peralatan Medis Turki menyatakan persetujuan.
“Saya pernah mengatakan, ada cahaya di ujung terowongan sana,” tutur Koca setelah menerima suntikan pertama vaksin CoronaVac.
Saya yakin hari-hari kedepan akan cerah bagi kita semua,” tambahnya.
Baca juga: Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Ketahui Reaksi yang Mungkin Terjadi, Termasuk Cara Mengatasinya
Koca mengatakan, program vaksinasi di Turki akan dimulai hari Kamis (14/01/2021) di Turki, dimulai dari seluruh tenaga kesehatan.
Koca mendesak seluruh warga Turki untuk menjalani vaksinasi, sambil menekankan jalan itulah yang paling menjanjikan untuk mengalahkan pandemi yang sedang berlangsung.
Setiap suntikan akan memiliki kode QR untuk setiap nama, sesuai dengan prosedur vaksinasi pemerintah Turki melalui sistem pendaftaran online.
Vaksin CoronaVac buatan Sinovac menjalani uji klinis di Turki, Brazil dan Indonesia, namun banyak yang memandang ada ketidakpastian yang mengganjal tentang seberapa efektif vaksin tersebut melindungi seseorang.
Peneliti di Brazil minggu lalu menyatakan vaksin buatan Sinovac itu 78 persen efektif melindungi infeksi yang bergejala – namun minggu ini mereka mengumumkan data bahwa secara keseluruhan, efektivitas vaksin buatan Sinovac hanya sedikit diatas 50 persen.
Peneliti di Turki dan Indonesia sudah mengumumkan tingkat efektifitas lebih tinggi, yaitu 91 persen di Turki dan 65,3 persen di Indonesia, namun penelitian uji klinis itu terlalu kecil untuk bisa disimpulkan dengan yakin.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO sudah menyatakan, vaksin manapun yang kadar efektifitasnya setidaknya di angka 50 persen akan berguna.
Gelombang pertama pengiriman 3 juta dosis vaksin buatan Sinovac sudah tiba di Turki bulan lalu, dan negara itu berencana menerima secara total sebanyak 50 juta dosis.
Turki sebelumnya mengumumkan bahwa mereka setuju membeli 4,5 juta dosis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech dengan opsi untuk membeli 30 juta dosis tambahan walau Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan hari Senin (11/01/2021) mengatakan bahwa pembicaraan dengan BioNTech masih berlangsung.
Turki melaporkan secara total 2,34 juta kasus positif dimana 23,000 orang meninggal akibat tertular virus tersebut.
Saat ini negara tersebut menerapkan karantina wilayah di akhir minggu dan pembatasan pergerakan serta jam malam untuk menghadang cepatnya penularan virus tersebut.
Selain Turki dan Indonesia, negara lain yang sejauh ini akan menggunakan Vaksin Sinovac adalah Brasil, Filipina dan China.
>