Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di Kota Narita dan Kota Yamatake, Prefektur Chiba, terjadi serangkaian konflik antara dua kelompok Sri Lanka.
"Penyelidikannya sulit karena ada banyak kasus di mana bahasa Jepang tidak dipahami dan tidak ada kerugian yang dilaporkan, tetapi polisi prefektur telah membentuk tim penanggulangan dan berusaha mencegahnya dengan pedoman khusus bahasa Sri Lanka," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (15/1/2021).
Pada tanggal 14 Januari kemarin, kantor polisi Narita menangkap dan melukai dua pria, termasuk Senevillatanage Buddica Johan Senevillatana (24), dan satu orang lain adalah warga negara Sri Lanka, karena menyerang dua orang Sri Lanka lainnya dengan mobil pada April 2020.
"Mereka ditangkap karena dicurigai melakukan pencurian mobil," ujarnya.
Keduanya dikatakan telah mengakui tuduhan penangkapan dan kurungan.
Baca juga: Peredaran Ganja Mulai Marak di Kalangan Pelajar Shizuoka Jepang, 10 Mahasiswa Ditangkap
Sebelum kejadian ini, sebuah peristiwa terjadi di Kota Yamatake di mana fasilitas pembongkaran mobil "Yard" dan rumah yang dijalankan oleh keluarga seorang pria, yang diyakini sebagai kelompok Johan, diserang.
Polisi menangkap tujuh pria dengan kewarganegaraan yang sama, Sri Lanka, berusia dua puluhan tahun dalam sebuah kelompok konfrontatif atas dugaan kerusakan properti dan cedera.
Pada Mei 2020, insiden cedera serius yang melibatkan warga Sri Lanka terjadi di sebuah dealer mobil bekas di Kota Sanbu. Digunakan di daerah sekitar Bandara Narita.
"Kelompok pencurian mobil dan transaksi jual beli mobil mulai banyak dilakukan warga negara Sri Lanka di Jepang akhir-akhir ini," ungkap sumber itu.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com