TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato perpisahannya kepada publik Amerika pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat.
Pidato perpisahan Trump disampaikan ketika Presiden terpilih Joe Biden bersiap mengambil alih kursi kepresidenan.
Dalam pidato perpisahannya, Trump menyoroti beberapa hal, mulai dari kesepakatan perdamaian di Timur Tengah yang diinisiasi AS hingga kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021 kemarin.
Berikut ini fakta-fakta terkait pidato perpisahan Donald Trump yang Tribunnews rangkum dari Sputnik News:
Baca juga: Donald Trump Tinggalkan Pesan Video Gerakan Politiknya Baru Saja Dimulai
Baca juga: Trump Perintahkan Buka Dokumen Rahasia Penyelidikan Skandal Russia
Singgung Kesepakatan Timur Tengah
Melansir Sputnik News, Rabu (20/1/2021), dalam pidato perpisahannya, Trump menggarisbawahi kesepakatan di Timur Tengah.
"Sebagai hasil dari diplomasi kami yang berani dan realisme berprinsip, kami mencapai serangkaian kesepakatan perdamaian bersejarah di Timur Tengah," kata Trump.
"Ini adalah awal dari Timur Tengah yang baru dan kami membawa pulang tentara kami," tegas Trump.
Trump Akui Bangga Tak Picu Perang Baru
Trump juga mengaku bangga menjadi Pemimpin pertama di AS yang tidak memicu adanya perang baru.
"Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade ini yang tidak memulai perang baru," jelas Trump.
Trump Akui Berada di Posisi Sulit
Lebih lanjut Trump menekankan bahwa selama menjabat, dirinya sering berada pada posisi yang sulit.
"Saya menjalani pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, pilihan yang paling sulit, karena itulah yang kalian pilih untuk saya lakukan," pungkas Trump.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Donald Trump Dikabarkan Marah Besar | Trump-Melania Hina Joe Biden dan Istri
Baca juga: Pidato Perpisahan Trump: Bangga Jadi Presiden Pertama yang Tidak Picu Perang Baru