News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelantikan Presiden AS

Donald Trump Tinggalkan Pesan Video Gerakan Politiknya Baru Saja Dimulai

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump

Hadapi Sidang Pemakzulan di Senat AS

Trump telah dituduh menghasut para pendukungnya dalam rapat umum sesaat sebelum penyerbuan  massa ke Capitol.

Dalam pesan video di tengah kekacauan, Trump mengatakan kepada para pendukungnya untuk pulang, sambil mengatakan, "Kami mencintaimu".

Ia mengulangi tuduhan Pemilu AS telah "dicuri". Pekan lalu, DPR AS mendakwa Trump atas "hasutan untuk memberontak" sehubungan dengan kerusuhan tersebut.

Sesaat sebelum rilis pesan perpisahan Trump lewat video itu, pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan para perusuh itu "diberi umpan kebohongan.

Tokoh senior Republik itu menyebut mereka diprovokasi oleh presiden dan orang-orang kuat lainnya. Trump akan menghadapi persidangan di Senat atas pasal pemakzulan.

Sidang pemakzulan akan efektif jika dua pertiga mayoritas Senat sepakat memutuskan hukuman. Sementara saat ini majelis terbagi 50-50 antara Demokrat dan Republik.

Pemungutan suara bersalah juga dapat menyebabkan Trump dilarang memegang jabatan federal di masa depan.

Sebagai presiden satu masa jabatan, Trump saat ini memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi pada 2024 dan diharapkan menjadi kekuatan berpengaruh yang mengarah ke pemilihan itu.

Lewat sambutannya juga, Trump juga berterima kasih kepada keluarganya, kabinetnya, dan Wakil Presiden Mike Pence, yang secara khusus ditekan dalam upayanya membatalkan hasil pemilu.

John Hendren dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC pada Selasa malam, mengatakan pesan itu mungkin lebih ramah daripada yang diharapkan banyak orang.

Tapi, Hendren berkata, "itu benar-benar Trumpian dalam arti bahwa dia tidak pernah benar-benar mengakui nama Joe Biden".

Pidato Trump berfungsi sebagai penutup pidato pengukuhannya pada 2017. Trump saat itu meletakkan visinya tentang kepemimpinan berdasarkan konsep "America First".

“Empat tahun lalu… kami memulai misi untuk menjadikan Amerika hebat lagi bagi semua orang Amerika,” katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini