Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –Pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan digelar sesuai dengan protokol kesehatan pembatasan kerumunan selama pandemi virus corona (Covid-19).
"Parade virtual di seluruh Amerika" akan menjadi satu bagian dalam pelantikan Biden.
Hal itu disampaikan panitia penyelenggara, Komite Pelantikan Presiden seperti dilansir Associated Press, beberapa saat lalu.
Setelah upacara pengambilan sumpah pada Hari Pelantikan pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat, di sisi barat Gedung Capitol AS, Biden dan istrinya, Ibu Negara Jill Biden, akan bergabung dengan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dan suaminya melakukan inspeksi pasukan militer, yang juga menerapkan protokol kesehatan jaga jarak.
Baca juga: BREAKING NEWS Joe Biden Resmi Dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat
Ini adalah tradisi militer, di mana Biden akan menginpeksi kesiapan pasukan militer.
Biden juga akan menerima pengawalan presiden tradisional dengan perwakilan dari setiap cabang militer dari 15th Street di Washington ke Gedung Putih.
Komite Pelantikan Presiden mengatakan, pengawalan itu juga akan menerapkan jaga jarak sosial (social distancing).
Baca juga: Joe Biden Akan Gunakan Alkitab Warisan Keluarga Berusia 127 Tahun Saat Disumpah Jadi Presiden AS
“Sementara akan menyuguhkan kepada rakyat Amerika dan dunia dengan gambar-gambar bersejarah, presiden terpilih melanjutkan ke Gedung Putih tanpa menarik kerumunan banyak orang."
Para pekerja dalam beberapa hari terakhir mulai membongkar platform inspeksi parade di depan Gedung Putih karena tim transisi Biden terus mempersiapkan perayaan yang sebagian besar akan digelar virtual.
Oleh karena itu, penyelenggara juga mengatakan mereka akan mengadakan parade virtual secara nasional.
Baca juga: Joe Biden Umumkan Nama-nama Menteri yang Bakal Duduk Dalam Kabinetnya, Berikut Daftarnya
Acara parade akan disiarkan televisi dan menampilkan pertunjukan "beragam dan dinamis" di semua komunitas di seluruh negeri. Peserta parade akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.
"Kami sangat senang dengan kemungkinan dan peluang yang dihadirkan saat ini untuk memungkinkan semua warga Amerika berpartisipasi dalam tradisi pengukuhan sakral negara kita," kata Direktur Eksekutif Komite Pelantikan Presiden, Maju Varghese dalam sebuah pernyataan.
Joe Biden akan menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat setelah mengucapkan sumpah jabatan .
Biden, 78 tahun, akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS pada upacara yang akan digelar di Washington dalam jumlah undangan terbatas di tengah pandemi Covid-19.
Pengamanan pun ditingkatkan menyusul serangan 6 Januari lalu di gedung Capitol AS oleh para pendukung Trump.
Dengan hanya sejumlah kecil peserta yang hadir, Biden akan mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts, tepat setelah tengah hari, meletakkan tangannya di atas Alkitab yang telah ada di keluarga Biden selama lebih dari satu abad. Alkitab ini sudah dipakai secara turun temurun oleh keluarga Biden sejak tahun 1893.
Sementara pasangan di Pemilu lalu, Kamala Harris, putri imigran dari Jamaika dan India, akan menjadi orang Kulit Hitam pertama, wanita pertama dan orang Asia Amerika pertama yang menjabat sebagai wakil presiden setelah dia dilantik oleh Hakim Mahkamah Agung AS Sonia Sotomayor, anggota Latina pertama pengadilan.
Upacara ini akan digelar di depan gedung Capitol AS yang dibentengi, di mana sekelompok pendukung Trump menyerbu gedung itu dua minggu lalu, marah dengan klaim palsunya bahwa pemilu November lalu telah dicurangi.(AP/Reuters)