News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penasihat Kadin Yasuo Ichimura: Biaya Transportasi ke Jepang Naik 3 Kali Lipat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yasuo Ichimura, mantan CEO Itochu Corporation di Indonesia dan Penasihat Kadin Indonesia saat zoom, Minggu (7/2/2021) malam.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pandemi virus corona membuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Jepang semakin sulit, terutama di bidang pengiriman barang yang naik hingga 4 kali lipat.

"Pengiriman barang ke Jepang dan sebaliknya kini semakin susah. Ongkos kirim terutama dari Indonesia naik tiga sampai empat kali lipat. Tidak bisa berbisnis kalau sudah seperti ini," papar Yasuo Ichimura, mantan CEO Itochu Corporation di Indonesia dan Penasihat Kadin Indonesia saat diskusi online dalam Forum BBB, Minggu (7/2/2021) malam.

Dengan semakin mahalnya biaya transportasi, bisnis Jepang - Indonesia atau Jepang ke luar negeri sangat sulit saat ini.

Oleh karena itu Ichimura menyarankan sebaiknya saat ini berbisnis di dalam negeri saja dulu, menggali potensi yang ada di dalam negeri, ketimbang ekspor impor yang mungkin tidak akan menguntungkan karena semua harga jadi mahal.

Meskipun demikian bagi para pengusaha Indonesia, Ichimura mengingatkan perlunya pengusaha melakukan tiga hal jika ingin sukses berbisnis dengan Jepang.

Baca juga: 20 Persen Penduduk Prefektur Mie Jepang yang Terinfeksi Covid-19 Ternyata WNA

Baca juga: Virus Flu Burung, Pemerintah Chiba Jepang Terpaksa Bunuh 1,15 Juta Ekor Ayam

"Tiga hal penting berbisnis dengan Jepang yaitu adanya kepercayaan. Tanpa kepercayaan satu sama lain akan sulit berbisnis dengan Jepang," kata dia.

Hal kedua yaitu adanya kemampuan untuk melakukan bisnis secara profesional, ada hasil baik, dan bisa menjual dengan baik pula.

Serta hubungan yang baik satu sama lain, menciptakan kepercayaan serta berbagai ide-ide baru bersama sehingga dapat sukses bersama.

"Ada konsep kerja yang baik. Punya keahlian tertentu dari kita yang akan berbisnis dengan pengusaha Jepang," ujarnya.

Di bidang bisnis mobil suku cadang dengan perusahaan Jepang diakuinya memang berat, harus kenal baik kantor pusat produsen mobil masing-masing.

"Perusahaan Jepang juga punya database lengkap Indonesia, sebaliknya sering Indonesia tak punya database sehingga menyulitkan diri sendiri untuk berbisnis dengan pengusaha Jepang," kata dia.

Baca juga: Gedung Parlemen Jepang Ternyata Memiliki 83 Area Khusus Merokok

Baca juga: Deretan Artis Jepang yang Meninggal karena Bunuh Diri, Terjadi di Tengah Pandemi Covid-19

Tak ketinggalan Ichimura juga menekankan koneksi yang baik antara kedua pengusaha dengan kalangan bisnis lain sehingga terbentuk jaringan bisnis yang baik satu sama lain dan menjadi lancar pada akhirnya saat transaksi bisnis.

"Bisnis SDM harus memiliki penjamin kerja sama dengan perusahaan Jepang menyalurkan tenaga kerja, kumiai dan sebagainya sehingga memudahkan memasukkan tenaga kerja Indonesia ke Jepang."

Forum bisnis BBB yang terdiri dari WNI yang berdomisili di 47 prefektur di Jepang, serta 23 wilayah di Tokyo, memiliki program sarasehan hampir setiap minggu dengan berbagai CEO Jepang, untuk bisa saling mengisi dan melihat kesempatan bisnis yang ada di Jepang saat ini.

Sementara itu Forum BBB juga baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini