TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Hossein Baqeri mengatakan dunia terkejut dan tercengang atas kapasitas dan kemajuan yang dicapai Iran empat dekade setelah Revolusi Islam.
Terbaru, Angkatan Laut Iran telah menerima pasokan peralatan perang baru sebanyak 340 kapal cepat. Kapal-kapal itu dilengkapi rudal dan drone kamikaze.
Iran memiliki keunggulan mobilitas tempur armada lautnya di Teluk Persia yang sangat sibuk. Kecepatan gerak kapal-kapal perang kecil itu memberi efek penggentar ke musuh.
“Saat ini, kekuatan dunia ketakutan mengamati kapasitas geopolitik dan strategis, kemajuan dan kemampuan Republik Islam Iran,” kata Hossein Baqeri dikutip Fars News, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Menlu Iran Javad Zarif Desak Biden Segera Kembali ke Kesepakatan Nuklir
Baca juga: Iran Tolak Pembicaraan atau Pihak Baru dalam Kesepakatan Nuklir
Baca juga: Atasi Isu Nuklir, AS Perpanjang Perjanjian New START dengan Rusia
“(Mereka) tidak punya pilihan selain menerima peran pengamat di kancah kekuatan internasional negara kita yang tak terbantahkan,” lanjutnya memperingati 42 tahun kemenangan Revolusi Islam di Iran.
"Suka atau tidak, mereka harus mempersiapkan diri untuk menerima tatanan dan geometri kekuatan baru yang muncul di wilayah di mana Iran dan Iran adalah kutub utamanya," tambahnya.
Jenderal Baqeri mengatakan, Iran menghasilkan kekuatan pertahanan dan ofensif dan menyediakan sistem darat, laut, udara, ruang angkasa dan rudal, peralatan dan teknologi modern.
Iran telah melatih tenaga terampil dan berani, menjadikan Angkatan Bersenjata Iran ke titik tujuan pencegahan dan keseimbangan strategis yang mencegah kesalahan perhitungan musuh.
“Kami siap menghadapi secara tegas dan menghancurkan segala ancaman dan agresi dari musuh regional dan trans-regional, dan kami tidak akan membiarkan siapa pun melakukan agresi terhadap kemerdekaan, keamanan dan keutuhan wilayah tanah suci ini,” tegasnya.
Dalam sambutan yang relevan pada Senin, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami menekankan doktrin pencegahan aktif negara itu.
Ia menggarisbawahi strategi penghancuran dan reaksi cepat Angkatan Bersenjata Iran terhadap setiap ancaman.
“Doktrin kami adalah pencegahan aktif, dan kami waspada untuk menekan setiap ancaman terhadap kami,” kata Hatami.
Dia merujuk pada tuduhan para pejabat Barat tentang campur tangan Iran di wilayah tersebut, dan memberi argumentasi.
"Mereka bertanya kepada kami mengapa kami hadir di wilayah tersebut dan itu berarti kami harus pergi untuk membiarkan mereka memulai ancaman terhadap kami, sementara wilayah ini milik kami dan keamanannya harus ditetapkan oleh kami dan bukan mereka yang datang dari jarak ribuan kilometer," tegasnya.