TRIBUNNEWS.COM - Taipan teknologi Elon Musk dan Jeff Bezos menghabiskan uang miliaran dolar untuk perjalanan ruang angkasa pribadi, dengan tujuan mulia untuk membangun koloni di luar atmosfer Bumi.
Akan tetapi, taipan lainnya, Bill Gates lebih peduli dengan masalah yang ada di bumi.
Dalam podcast "Sway" Kara Swisher Senin (15/2/2021), salah satu pendiri Microsoft itu menjelaskan mengapa ia tidak terlibat dalam perlombaan antariksa Bezos dan Musk.
"Tidak, saya bukan 'orang Mars'. Saya kenal banyak 'orang Mars'," katanya.
"Menurut saya roket bukanlah solusinya. Tapi mungkin saya melewatkan sesuatu di sana."
Gates, yang muncul di podcast untuk mempromosikan buku barunya, "How to Avoid a Climate Disaster," mengatakan bahwa ia lebih tertarik menggunakan kekayaan dan yayasannya untuk secara langsung mengatasi beberapa tantangan terbesar umat manusia.
Baca juga: Apa Itu Clubhouse? Aplikasi Obrolan Viral yang Digunakan Elon Musk, Begini Cara Pakainya
Baca juga: Harga Bitcoin Melesat 14 Persen Gara-gara Bos Tesla Elon Musk
Ia mengatakan kepada Swisher bahwa ia juga tidak terlalu tertarik untuk membeli tiket ke luar angkasa.
"Saya tidak akan mengeluarkan banyak uang karena yayasan saya dapat membeli vaksin campak seharga $ 1.000 dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Gates.
"Apa pun yang saya lakukan, saya selalu berpikir, 'Oke, saya bisa menghabiskan $1.000 itu untuk membeli vaksin campak'."
Ketika berbicara tentang mengatasi perubahan iklim dan mengekang emisi dalam jangka panjang, Gates mengatakan, orang harus lebih memperhatikan industri yang sulit dibuat lebih hijau, seperti baja, daging, dan semen.
Meski begitu, perusahaan seperti Tesla telah membuat langkah besar pada "hal-hal yang memudahkan, seperti mobil penumpang," akunya.
"Penting untuk mengatakan bahwa apa yang dilakukan Elon dengan Tesla adalah salah satu kontribusi terbesar bagi perubahan iklim yang pernah dibuat siapa pun," kata Gates.
"Meremehkan Elon bukanlah ide yang bagus."
Dilansir Insider, ambisi antarplanet Elon Musk berpusat pada penggunaan roket yang dibangun oleh SpaceX, perusahaan eksplorasi luar angkasa yang ia dirikan pada tahun 2002, untuk mengangkut 1 juta orang ke Mars pada tahun 2050.