TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden akhirnya menghubungi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Rabu (17/2/2021).
Ini merupakan panggilan yang ditunggu-tunggu, mengingat Netanyahu dikenal dekat dengan mantan presiden Donald Trump.
Dikutip dari Reuters, Biden menunda menghubungi Netanyahu sampai disebut menghina pemimpin Israel itu.
Ada spekulasi bahwa penundaan Biden menandakan ketidaksukannya atas hubungan dekat Netanyahu dengan Trump.
Diketahui Netanyahu menelepon Trump dua hari setelah pelantikannya pada 2017.
Biden sejak menjabat pada 20 Januari 2021, telah menghubungi belasan pemimpin dunia.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden: China akan Hadapi Dampak Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Baca juga: Donald Trump Bicara soal Pencalonan Diri di Pilpres AS 2024: Saya Lihat Hasil Jajak Pendapat Bagus
Gedung Putih mengatakan bahwa Netanyahu akan menjadi pemimpin regional pertama yang akan dia hubungi.
Diketahui Biden dan Netanyahu punya sedikit perbedaan soal politik Timur Tengah, seperti Iran.
Penundaan pada panggilan untuk PM Netanyahu dinilai para analis sebagai tanda bahwa Biden tidak ingin terlihat mendukung Netanyahu jelang pemilu Israel pada 23 Maret ini.
Beberapa orang mengatakan akan terjadi hubungan yang lebih dingin jika Netanyahu memenangkan pemilihan kembali.
Namun hingga kini belum ada tanda-tanda ketegangan antara dua pemerintahan ini.
"Itu adalah percakapan yang bagus," kata Biden kepada wartawan di Oval Office.
Biden dan Netanyahu bicara selama sekitar satu jam tentang berbagai masalah termasuk 'ancaman Iran' dan hubungan Israel dengan negara-negara Arab dan Muslim, kata kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan.
"Kedua pemimpin itu mencatat hubungan pribadi mereka yang sudah berlangsung lama," tambahnya.