TRIBUNNEWS.COM - Tiga ledakan terpisah dilaporkan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Akibatnya, lima orang dilaporkan tewas dan dua lainnya terluka.
Juru bicara kepolisian Kabul, Ferdaws Faramarz mengatakan, dua ledakan pertama terjadi dalam selang waktu 15 menit.
Sementara itu, ledakan ketiga yang menargetkan kendaraan polisi terjadi dua jam kemudian.
Mengutip Al Jazeera, tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab.
Belum jelas apa yang menyebabkan ledakan itu.
Baca juga: Taliban Afghanistan Peringatkan Konsekuensi Pembatalan Penarikan Pasukan Asing
Baca juga: Pria Bersenjata Renggut Nyawa 2 Hakim Wanita dari Mahkamah Agung Afghanistan
Bom Magnet
Mayoritas serangan di Ibu Kota dalam beberapa bulan terakhir adalah bom lengket atau alat peledak dengan magnet yang dipasang ke kendaraan dan diledakkan dengan remote control atau pengatur waktu.
Ledakan kedua menargetkan sebuah mobil di lingkungan Kabul barat laut.
Dua tentara nasional yang sedang bepergian tewas. Seorang warga sipil yang tengah melintas juga tewas.
Ledakan ketiga menghancurkan sebuah mobil polisi di Kabul barat, menewaskan dua petugas polisi.
Sementara itu, ledakan pertama menargetkan sebuah mobil sipil dan melukai kedua pelancong yang berada di dalam kendaraan tersebut.
Polisi Kabul mengatakan, penyelidikan sedang dilakukan.
Baca juga: Serangan Bom saat Konvoi Anggota Parlemen Afghanistan, Seorang Sumber: Ledakannya Dahsyat
Afghanistan telah menyaksikan lonjakan aksi pemboman secara nasional.
Pembunuhan yang ditargetkan dan kekerasan di medan perang karena negosiasi perdamaian di Qatar antara Taliban dan pemerintah Afghanistan telah terhenti.
Afiliasi lokal kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan itu, tetapi banyak yang tidak diklaim karena pemerintah menyalahkan Taliban.
Kelompok bersenjata itu membantah bertanggung jawab atas sebagian besar serangan itu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)