News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Facebook Menghapus Fanpage yang Dikelola Militer Myanmar karena Pelanggaran Standar Komunitas

Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Facebook - Facebook menghapus fanpage yang dikelola militer Myanmar karena dianggap telah mengunggah ujaran kekerasan sehingga melanggar Standar Komunitas.

TRIBUNNEWS.COM - Layanan jejaring sosial Facebook menghapus halaman atau fanpage Tim Informasi Berita Sejati Tatmadaw, Minggu (21/2/2021).

Untuk diketahui, Tatmadaw adalah Angkatan Bersenjata Myamar.

Dikutip dari Channel News Asia, penghapusan dilakukan karena fanpage yang dikelola militer itu berulang kali melakukan pelanggaran Standar Komunitas Facebook.

Fanpage tersebut dianggap telah menyebarkan ujaran kekerasan dan mengoordinasikan tindakan yang merugikan.

"Sejalan dengan kebijakan global kami, kami telah menghapus Halaman Tim Informasi Berita Sejati Tatmadaw dari Facebook," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.

"Karena pelanggaran berulang terhadap Standar Komunitas kami yang melarang hasutan kekerasan dan mengoordinasikan tindakan merugikan," sambung dia.

Baca juga: Protes Anti-Kudeta Myanmar: 2 Orang Dilaporkan Tewas, Lainnya Cedera

Diketahui, Facebook dalam beberapa tahun terakhir telah bekerjasama dengan aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar dan melawan militer.

Hal itu dilakukan setelah Facebook mendapat kecaman keras dari dunia karena gagal menahan kampanye kebencian online.

Diketahui, sebelumnya Facebook mendapat kecaman keras dari dunia karena gagal menahan kampanye kebencian online di Myanmar.

Setelah itu, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini bekerjasama dan terlibat dengan aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis dan melawan militer.

Pada tahun 2018, Facebook memboikot panglima militer Min Aung Hlaing yang sekarang merupakan penguasa militer, dan 19 perwira dan organisasi senior lainnya.

Facebook juga menghapus ratusan fanpage dan akun yang dijalankan oleh anggota militer untuk perilaku mencurigakan yang terkoordinasi.

Ujuk rasa anti-kudeta Myanmar (AFP)

Menjelang pemilihan November 2020, Facebook mengumumkan telah menghapus 70 akun palsu.

Akun-akun tersebut dianggap telah mengunggah konten positif tentang tentara tetapi mengkritik Aung Suu Kyi dan partainya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini