News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erick Prince, Bos Tentara Bayaran Sekutu Donald Trump Jual Senjata ke Libya

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marsekal Khalifa Haftar, pemimpin Libyan National Army (LNA), kelompok politik bersenjata yang didukung Mesir, UEA, dan disokong diam-diam oleh AS dan Rusia.

Mereka tidak secara jelas dinyatakan terlibat karena alasan diplomatik atau hukum.

“(Dalam situasi ini) orang-orang seperti Erik Prince nilainya naik. Kita juga dapat lihat Rusia dan (firma militer swasta) Wagner Group,” lanjut laporan itu.

Kontraktor swasta itu mampu menawarkan layanan menarik, menakutkan, yang bisa menimbulkan bencana. Pemerintah bisa menyangkal keterlibatan mereka di manapun.

"Anda bisa langsung menolak Anda mengetahui apa yang sedang terjadi," katanya. El-Gomati mengatakan laporan itu menimbulkan dua pertanyaan penting.

“Sampai sejauh mana Trump membantu memfasilitasi perang ini bersama Erik Prince? Lebih penting, apakah Erik Prince berkoordinasi dengan tentara bayaran Grup Wagner Rusia di Libya,” tanyanya.

“Apakah mereka juga membantu Uni Emirat Arab membangun pijakan di Libya,” lanjut El-Gomati.

Libya yang kaya minyak telah terkoyak perang saudara sejak pemberontakan yang didukung NATO menyebabkan penggulingan dan pembunuhan Muammar Gaddafi pada 2011.

Negara ini dalam beberapa tahun terakhir terpecah antara Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Tripoli, didukung oleh Turki, dan pemerintahan berbasis timur, yang pasukannya dipimpin Haftar dan didukung oleh Rusia, UEA, dan Mesir.

Presiden Trump saat itu pada 2019 memuji Khalifa Haftar, yang telah menghadapi tuduhan kejahatan perang  atas perannya dalam "memerangi terorisme" di Libya.

Seorang pejabat baru yang ditugaskan memimpin negara tersebut dipilih pada 5 Februari 2021 oleh Forum Dialog Politik Libya di Swiss.

Forum ini diikuti 75 peserta yang dipilih oleh PBB untuk mewakili berbagai lapisan masyarakat di negara Afrika Utara itu . Haftar menjanjikan dukungannya untuk inisiatif tersebut.(Tribunnews.com/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini