Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) menganggarkan dana sebesar 2 triliun yen untuk mendukung pengembangan teknologi perusahaan menuju terwujudnya masyarakat bebas karbon atau dekarbonisasi pada tahun 2050.
Anggaran tersebut dengan perlakuan istimewa terhadap biaya konsinyasi sesuai dengan tingkat pencapaiannya dalam bisnis.
"Disampaikan pada pertemuan pertama Pertemuan Para Ahli. Kebijakan dasar untuk semakin diperjelas akan diputuskan secara resmi pada bulan Maret, mengenai penawaran umum serta kontrak untuk bisnis dekarbonisasi lalu secara berurutan setelah April ditinjau semua kontrak yang masuk," papar sumber Tribunnews.com, Senin (22/2/2021).
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan pembentukan dana pada Desember tahun 2020.
PM Suga melanjutkan selama 10 tahun dan menyatakan niatnya untuk mendukung perusahaan yang mau bergerak terkait rencana dekarbonisasi mendatang.
Baca juga: Menuju Masyarakat Dekarbonisasi 2050, Menteri KLH Jepang Diskusi dengan Pelajar
Baca juga: 11 PNS di Jepang Diminta Mengundurkan Diri Hanya Gara-gara Ditraktir Makan dan Hiburan
Biaya pendirian dimasukkan ke dalam anggaran tambahan ketiga untuk tahun fiskal 2020.
Dalam garis besar rencana, target proyek ditetapkan sebesar 20 miliar yen atau lebih, yang merupakan skala rata-rata proyek litbang konvensional.
Selanjutnya akan berkembang keseluruhan proyek dengan memakan biaya diperkirakan nantinya mencapai 2 triliun yen untuk pencapaian dekarbonisasi 2050 mendatang.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com