News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER INTERNASIONAL: 9 Virus & Penyakit Berbahaya Versi WHO | Pengantin Pria Ditampar saat Akad

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari sembilan virus dan penyakit berbahaya versi WHO hingga pengantin pria ditampar kepalanya saat akad.

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari daftar sembilan virus dan penyakit berbahaya versi WHO.

Deretan penyakit tersebut dianggap dapat menimbulkan risiko kesehatan yang besar pada masyarakat.

Hingga berita mengenai kepala pengantin pria yang ditampar ibunya dari belakang saat akad nikah.

Insiden tersebut telah 'menghancurkan' khusuknya momen akad tersebut.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer internasional:

Baca juga: Tujuh Penyakit Ini Perlu Diwapadai Saat Pasca Banjir, dari DBD Sampai Tipes

1. 9 Virus dan Penyakit Berbahaya Versi WHO

Foto ilustrasi petugas medis dengan APD. (Freepik)

Para ahli mengkhawatirkan masih ada pandemi mematikan lain yang mengancam dunia, selain Covid-19.

Dilansir Mirror, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menulis daftar virus atau patogen yang dijadikan prioritas untuk penelitian.

Menurut ahli, tanpa penelitian yang memadai, ancaman patogen itu dapat menjadi ancaman besar terhadap umat manusia.

Mengenai daftar tersebut, WHO mengatakan, "Di seluruh dunia, jumlah patogen potensial sangat besar, sementara sumber daya untuk penelitian dan pengembangan penyakit [R&D] terbatas."

"Untuk memastikan upaya di bawah Cetak Biru R&D WHO terfokus dan produktif, daftar penyakit dan patogen diprioritaskan untuk R&D dalam konteks darurat kesehatan masyarakat."

Daftar tersebut memperlihatkan sembilan penyakit yang membuat para ilmuwan khawatir.

Deretan penyakit itu dianggap dapat 'menimbulkan risiko kesehatan masyarakat terbesar' karena 'potensi epidemi' dan terkait kurangnya, atau kebutuhan, tindakan pencegahan yang tepat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini