Khashoggi (59) adalah warga negara Saudi yang tinggal di Virginia Utara dan menulis kolom untuk The Washington Post yang sering mengkritik monarki Saudi.
Dia terbunuh saat berkunjung ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Tubuhnya dipotong-potong dan jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Arab Saudi awalnya menyangkal mengetahui apa yang terjadi pada Khashoggi.
Namun dalam menghadapi tekanan internasional yang intens, Kerajaan menyalahkan kematiannya pada pejabat keamanan yang "nakal".
Soal keterlibatan Putra Mahkota dalam pembunuhan itu sudah lama dicurigai.
Dua bulan setelah kematian Khashoggi, pada Desember 2018, Direktur CIA saat itu Gina Haspel kembali dari perjalanan ke Turki dan memberi tahu para pemimpin Senat tentang temuannya.
Para senator muncul dari pertemuan itu dengan keyakinan bahwa Putra Mahkota bertanggung jawab.
"Putra Mahkota Mohammed bin Salman adalah bola perusak. Saya pikir dia terlibat dalam pembunuhan Khashoggi pada tingkat tertinggi," kata Senator Lindsey Graham, RS.C.
Dalam laporan 2019 , penyelidik hak asasi manusia PBB Agnes Callamard mengatakan Khashoggi "telah menjadi korban dari eksekusi yang direncanakan dan disengaja, pembunuhan di luar hukum yang menjadi tanggung jawab negara Arab Saudi di bawah hukum hak asasi manusia internasional".
Baca juga: 5 Terdakwa Pembunuhan Jamal Khashoggi Dijatuhi Hukuman Mati di Arab Saudi
Baca juga: Pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, Arab Saudi jatuhkan hukuman mati kepada lima orang
Tim 15 Orang
Laporan PBB mengatakan tim beranggotakan 15 orang agen Saudi terbang ke Istanbul khusus untuk bertemu Khashoggi.
Tim tersebut termasuk seorang dokter forensik dan orang-orang yang bekerja di kantor putra mahkota.
Laporan intelijen AS yang dirilis Jumat mengatakan, tujuh dari anggota tim adalah bagian dari "detail perlindungan pribadi elit" Putra Mahkota.