News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tindakan Militer AS Pertama di Bawah Perintah Biden Tuai Kritik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden bersiap untuk menandatangani perintah eksekutif tentang perawatan kesehatan yang terjangkau di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 28 Januari 2021. Perintah tersebut termasuk membuka kembali pendaftaran di Undang-Undang Perawatan Terjangkau federal.

TRIBUNNEWS.COM - Otorisasi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas serangan udara militer di Suriah timur pada Kamis (25/2/2021) telah menuai kecaman di Timur Tengah.

Militer AS menyatakan telah melakukan serangan terukur terhadap fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh milisi yang didukung Iran.

Mengutip Al Jazeera, serangan ini merupakan tanggapan atas serangan roket terhadap sasaran AS di Irak.

"Serangan udara itu disengaja dan ditujukan untuk mengurangi situasi keseluruhan di Suriah timur dan Irak," kata juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan Raja Salman Bahas Upaya Diplomatik untuk Mengakhiri Perang Yaman

Baca juga: Presiden Biden Telepon Raja Salman, Bahas Pengakhiran Perang Yaman

Presiden AS Joe Biden bersiap untuk menandatangani perintah eksekutif tentang perawatan kesehatan yang terjangkau di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 28 Januari 2021. Perintah tersebut termasuk membuka kembali pendaftaran di Undang-Undang Perawatan Terjangkau federal. (MANDEL NGAN/AFP)

Sama seperti Trump

Beberapa komentator menarik perbedaan jelas antara Biden dan pendahulunya Donald Trump.

Seyyed Mohammad Marandi, seorang profesor sastra Inggris dan orientalisme di Universitas Teheran mengatakan, langkah tersebut menunjukkan bagaimana Biden dan Trump sama.

Suriah menyebut serangan udara yang dimaksud sebagai pengecut.

Pihak terkait juga mendesak Biden untuk tidak mengikuti "hukum rimba".

"Suriah mengutuk keras serangan pengecut AS di daerah-daerah di Deir al-Zor dekat perbatasan Suriah-Irak," kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam sebuah pernyataan.

"Itu (pemerintahan Biden) seharusnya berpegang pada legitimasi internasional, bukan pada hukum rimba seperti (yang dilakukan) pemerintahan sebelumnya," tegasnya.

Baca juga: Presiden Joe Biden Perintahkan Gempur Kelompok Anti-ISIS di Suriah Timur

Donald Trump tersenyum saat sesi pleno KTT NATO di hotel Grove di Watford, timur laut London pada 4 Desember 2019. (Adrian DENNIS / AFP)

Media pemerintah Iran melaporkan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, serangan udara itu adalah "agresi ilegal" dan pelanggaran hak asasi manusia serta hukum internasional.

Jurnalis AS Ayman Moyeldin membuat garis waktu untuk menunjukkan kesamaan antara langkah Biden dan beberapa mantan presiden AS.

AS telah lama dikritik karena intervensi militer di beberapa negara mayoritas Muslim seperti Irak dan Libya dan memaksakan perubahan rezim yang menyebabkan kekacauan politik dan ketidakstabilan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini