News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

WHO Pesimis Pandemi Covid-19 Selesai Tahun 2021

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melakukan tes PCR di GSI Lab Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Kredivo menggandeng Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab), perluas tes PCR di Indonesia dengan alokasikan dana sebesar US$ 100.000 atau setara dengan lebih dari 2 ribu tes PCR yang bertujuan untuk mempercepat tracing dan testing secara cepat dan akurat sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir dan saat ini seluruh dunia sedang berjuang melawan wabah tersebut.

Covid-19 pertama kali terdeteksi pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China. Sejak saat itu, kasusnya menyebar ke seluruh dunia pada 2020 hingga saat ini.

Di Indonesia, virus corona telah menginveksi sejak 2 Maret 2020.

Pemerintah dari berbagai negara di dunia berupaya keras menangani penyebaran penyakit tersebut.

Salah satunya melalui vaksinasi.

Meski terdapat penurunan, kasus Covid-19 masih terus menyebar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan, masih terlalu dini menyimpulkan pandemi akan berakhir dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Program Darurat WHO Michael Ryan dalam video konferensi pers WHO, Senin (1/3/2021), yang diunggah di YouTube NBC News.

Baca juga: Covid-19 hingga Aktivitas Diet Rina Gunawan Disinggung, Teddy Sebut Istrinya Punya Riwayat Asma

Terlalu dini

Dalam pernyataannya, Ryan mengatakan terlalu dini dan tak realistis bahwa virus corona akan selesai dalam waktu dekat.

"Saya pikir masih terlalu dini dan tak realistis jika kita berpikir bahwa pandemi akan selesai di akhir tahun ini," kata dia seperti dilansir dari NBC News, Selasa (2/3/2021).

Fokus utama saat ini adalah menjaga penularan serendah mungkin, menekan jumlah orang yang sakit di rumah sakit, dan melakukan vaksinasi sebesar-besarnya.

Keberadaan sejumlah produk vaksin dapat menekan angka keterisian rumah sakit dan kasus kematian secara signifikan.

"Fokus utama saat ini adalah untuk menjaga penularan serendah mungkin, mengurangi jumlah orang yang sakit dan tiba di rumah sakit, dan lebih utama lagi adalah melakukan vaksinasi sebanyak mungkin untuk melindungi orang yang berada di garis depan dan kelompok rentan," tutur dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini