TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama menerina suntikan vaksin virus corona pada Sabtu (6/3/2021).
Mengutip Al Jazeera, setelah mendapat vaksinasi, Dalai Lama pun mendorong agar orang-orang menyusul untuk divaksinasi.
"Untuk mencegah beberapa masalah serius, suntikan ini sangat-sangat membantu," ucap Dalai Lama (85) setelah divaksinasi di rumah sakit di kota Dharmasala, India utara.
"Lebih banyak orang harus berani mengambil suntikan ini," tambahnya.
Baca juga: CDC Tunda Terbitkan Panduan Vaksinasi Covid-19 bagi Warga AS yang Sudah Divaksin Penuh
Baca juga: Lebih dari 20 Juta Dosis Vaksin COVAX Didistribusikan ke 20 Negara
Lewat cuitan Twitter, Dalai Lama membagikan momen ketika dirinya menerima vaksinasi.
GD Gupta dari Rumah Sakit Zonal, tempat suntikan vaksinasi dilakukan, mengatakan kepada wartawan bahwa Dalai Lama diobservasi selama 30 menit setelahnya.
"Dia menawarkan untuk datang ke rumah sakit seperti orang biasa untuk divaksinasi," katanya.
"Sepuluh orang lainnya yang tinggal di kediaman Dalai Lama juga divaksinasi," kata Gupta.
Baca juga: Fakta Unik Black Diamond Apple, Apel Langka yang Cuma Tumbuh di Pegunungan Tibet
Baca juga: 5 Negara yang Dulu Pernah Ada Namun Kini Hilang dari Peta Dunia, Ada Tibet Hingga Yugoslavia
Terima Vaksin yang Diproduksi di India
Kesebelas orang tersebut menerima vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan pembuat obat yang berbasis di Inggris AstraZeneca dan diproduksi oleh Institut Serum India, produsen vaksin terbesar di dunia.
India telah mengonfirmasi lebih dari 11 juta kasus virus korona dan lebih dari 157.000 kematian.
Negara, yang memiliki beban kasus tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, meluncurkan program vaksinasi pada Januari.
Program vaksinasi India dimulai dengan perawatan kesehatan dan pekerja garis depan.
Awal bulan ini, India memperluas dorongan vaksinasi untuk orang tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang membuat mereka berisiko.
Baca juga: Seorang Ayah di India Penggal sang Anak karena Dianggap Merusak Kehormatan Keluarga
Dalai Lama menjadikan Dharmsala markas besarnya pada 1959, melarikan diri dari Tibet setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan Tiongkok.
China tidak mengakui pemerintah Tibet di pengasingan dan menuduh Dalai Lama berusaha memisahkan Tibet dari China.
Dalai Lama menyangkal menjadi seorang separatis dan mengatakan dia hanya mengadvokasi otonomi substansial dan perlindungan budaya asli Buddha di wilayah itu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)