TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Taliban Afghanistan menuduh militer Pakistan meluncurkan serangan udara di Provinsi Paktika timur, Afghanistan, pada Selasa (24/12/2024) malam.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai beberapa warga sipil yang mayoritas pengungsi dari Waziristan.
Setidaknya serangan itu menargetkan tujuh desa, termasuk Laman, tempat lima anggota keluarga tewas, sebagaimana dilaporkan oleh Khaama Press.
Sumber-sumber lokal mengklaim, jet-jet tempur Pakistan melakukan pengeboman tersebut.
Kementerian Pertahanan Taliban di Kabul mengklaim militer Pakistan mengebom distrik Barmal di Paktika.
"Pengeboman tersebut menargetkan warga sipil, terutama pengungsi dari wilayah Waziristan yang bergolak di Pakistan," kata Enayatullah Khwarizmi, juru bicara kementerian itu pada Selasa.
Menurut pemerintah Taliban, ini adalah serangan udara kedua yang dilakukan di Afghanistan, setelah serangan pertama pada bulan Maret, yang secara resmi diprotes oleh pemerintahan Taliban.
"Emirat Islam Afghanistan (pemerintahan Taliban) menganggap tindakan biadab ini bertentangan dengan semua prinsip internasional dan merupakan agresi yang nyata dan mengutuk keras tindakan tersebut," kata Enayatullah Khwarizmi, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Taliban Afghanistan mengatakan tindakan sepihak ini bukanlah solusi untuk masalah apa pun.
"Emirat Islam tidak akan membiarkan tindakan pengecut ini tanpa perlawanan, tetapi menganggap bahwa mempertahankan wilayahnya adalah hak yang tidak dapat dicabut," tambahnya.
Pakistan belum menanggapi klaim yang dibuat oleh Taliban Afghanistan.
Baca juga: Tanggapi Sanksi AS terhadap Program Rudalnya, Pakistan Sebut Washington Diskriminatif
Meskipun Pakistan belum mengonfirmasi serangan tersebut, sumber yang dekat dengan militer mengatakan tempat persembunyian Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) adalah target utama dalam serangan itu.
Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada 2021, Pakistan yakin akan hubungan yang baik karena menjadi negara pertama yang mengakui rezim yang dipimpin teroris itu sebagai rezim yang sah.
Namun, meningkatnya serangan TTP di Pakistan, terutama yang menargetkan Angkatan Darat Pakistan, pangkalan Angkatan Udara, dan pos pemeriksaan memperburuk hubungan Pakistan dan Taliban Afghanistan.
Pakistan menuduh Taliban Afghanistan memberikan perlindungan kepada teroris TTP sementara Taliban terus menentangnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)