Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengunjungi daerah yang dilanda bencana di Prefektur Fukushima, Sabtu (6/3/2021), khususnya Okumamachi dan Namiemachi Fukushima, 10 tahun setelah Gempa Besar Jepang Timur melanda tanggal 11 Maret 2011.
"Pemerintah akan terus bertanggung jawab penuh atas rekonstruksi. Itulah yang saya pikirkan," ungkap PM Suga kepada wartawan, Sabtu (6/3/2021).
Di sisi lain, terkait air olahan yang terus menumpuk di PLTN Fukushima Daiichi, PM Suga mengatakan, "Jumlah tangki semakin bertambah dan lokasinya semakin sempit. Kita tidak boleh menunda tanpa mengambil keputusan selamanya. Buat keputusan yang tepat pada saat yang seharusnya."
Baca juga: Asosiasi Internasional Fukushima Buka Konsultasi Dampak Gempa Bagi WNI di Jepang
Baca juga: Perbaikan Jalur Kereta Api Shinkansen ke Wilayah Gempa Fukushima Jepang Butuh Waktu 10 Hari
Di Kota Okuma, di mana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi berada, Suga menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki perubahan dalam kebijakannya untuk membatalkan daerah yang sulit dikembalikan, yang pada prinsipnya dilarang untuk dimasuki.
Di Kota Namie, yang dilanda tsunami, PM Suga mempersembahkan bunga dan keheningan ke monumen peringatan.
Sore harinya, PM Suga bertukar pendapat dengan warga yang kembali dan pindah ke daerah Hamadori.
"Rekonstruksi Fukushima telah mendapatkan momentum, dan cahaya yang baik sudah terlihat," kata Suga.
Selain itu, di markas demonstrasi pengembangan robot yang bertujuan untuk menciptakan industri baru di Fukushima, PM Suga juga mengamati pelatihan penyelamatan dari rumah yang terendam menggunakan kereta amfibi.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com