News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Papua Geram, Tolak Elon Musk Buat Landasan SpaceX di Pulau Biak: Akan Rusak Ekosistem

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screengrab ini dibuat dari siaran web langsung SpaceX yang menunjukkan prototipe Starship SN10 selama uji terbang kedua hari itu di fasilitas uji Texas Selatan milik SpaceX dekat Desa Boca Chica di Brownsville, Texas, 3 Maret 2021. Sebuah roket SpaceX tak berawak meledak di darat. 3 Maret setelah melakukan penerbangan dan pendaratan yang tampaknya berhasil.

TRIBUNNEWS.COM - Warga Papua marah karena Presiden Joko Widodo menawarkan pulau di Biak kepada Elon Musk untuk landasan peluncuran SpaceX.

Dilansir The Guardian, warga Papua mengatakan kepada pemilik Tesla, Elon Musk bahwa perusahaannya tidak diterima di tanah Papua.

Menurut mereka, rencana landasan peluncuran SpaceX akan menghancurkan ekosistem dan menggusur warga lokal.

Elon Musk mendapat penawaran itu dari Presiden Joko Widodo pada Desember lalu.

Kepada The Guardian, seorang perwakilan pemerintah pekan ini mengatakan landasan peluncuran itu sedang dikembangkan dan telah berkonsultasi dengan pemerintah Papua serta warga setempat. 

Lebih lanjut dia mengatakan landasan tersebut akan membawa dampak ekonomi yang besar pada warga Biak dengan menyebutnya sebagai 'Pulau Luar Angkasa'.

Baca juga: SOSOK Nazaruddin Eks Demokrat yang Disebut Danai KLB, Beri Uang ke Peserta dari Maluku hingga Papua

Baca juga: Roket SpaceX SN10 Meledak hanya Delapan Menit setelah Berhasil Mendarat

Co-founder dan CEO Tesla Elon Musk berbicara selama peluncuran Cybertruck Tesla bertenaga baterai listrik di Tesla Design Center di Hawthorne, California pada 21 November 2019. (FREDERIC J. BROWN / AFP)

Namun warga Biak menentang keras rencana itu.

Mereka menilai landasan peluncuran roket menyebabkan deforestasi, meningkatkan kehadiran militer, dan mengancam masa depan pulau itu.

Kepala suku di Pulau Biak, Manfun Sroyer mengaku khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.

"Landasan antariksa ini akan merusak tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," katanya.

Diketahui Pulau Biak juga sempat diincar Roscosmos, Badan Antariksa Rusia sebagai lokasi peluncuran roket untuk 2024.

"Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit."

Direktur Network PT Telkomsel Abdus Somad Arief (kiri) membersihkan sampah bersama anak-anak saat rangkaian acara peresmian Base Transceiver Station (BTS) dan CSR Cinta Bahari di Pantai Bosnik, Biak, Papua. Senin (28/10). (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) (TRIBUN TIMUR /SANOVRA JR)

"Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi, sekarang mereka membawanya kembali, dan intimidasi ini masih berlangsung," kata Manfun Sroyer.

Biak adalah pulau kecil yang letaknya di Teluk Cenderawasih, sebelah utara pesisir Provinsi Papua.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini