News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Bumi Jepang

Jepang Mengheningkan Cipta Sejenak, Kenang 10 Tahun Gempa Bumi dan Bencana Nuklir Fukushima

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengunjungi tugu peringatan yang baru diresmikan bertuliskan nama-nama 3173 orang yang tewas dalam gempa bumi dan tsunami 2011 pada 11 Maret 2021 di Ishinomaki, Jepang. Jepang hari ini akan memperingati 10 tahun gempa bumi Tohoku 2011, tsunami dan krisis nuklir tiga kali lipat di mana hampir 16.000 orang tewas dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Gempa berkekuatan 9,0 adalah salah satu yang terkuat yang pernah tercatat. Ini memicu gelombang tsunami setinggi 40,5 meter yang bergerak dengan kecepatan 700 km / jam dan melonjak hingga 10 km ke pedalaman menghancurkan seluruh kota. Ini memindahkan pulau utama Jepang Honshu 2,4m ke timur, menggeser Bumi pada porosnya dengan perkiraan antara 10cm dan 25cm dan meningkatkan kecepatan rotasi planet sebesar 1,8 mikrodetik per hari.

Mata Kumaki berkaca-kaca saat mengingat bencana itu.

"Itu sangat menakutkan," katanya.

Penghormatan dan belasungkawa mengalir dari seluruh dunia, dengan semua orang mulai dari Sekretaris PBB Antonio Guterres hingga penyanyi Lady Gaga menyampaikan pemikiran mereka tentang perayaan tersebut.

Baca juga: PM Jepang Kunjungi Fukushima, Tanggung Jawab Selesaikan Rekonstruksi Pasca Gempa

Kawasan pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima. (Foto Jiji)

Masih Mengungsi

Puluhan ribu orang yang dievakuasi karena takut radiasi masih mengungsi, dan sekitar dua persen dari Fukushima tetap terlarang.

Sebagian besar reaktor nuklir Jepang masih offline dan rencana pemerintah untuk merevitalisasi sektor tersebut kontroversial.

Pendeta Akira Sato, yang melayani di beberapa gereja yang di daerah yang sebagian besar masih terlarang di sekitar pabrik Fukushima, akan menghabiskan hari itu dengan refleksi di salah satu gereja yang harus dia tinggalkan.

"Bersama dengan istri saya, saya akan secara diam-diam memikirkan kembali hari-hari bencana dan berdoa."

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini