News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Selain Drakor dan K-Pop, Ini Alasan Korea Selatan Penting Bagi Diplomasi Indonesia

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor KBRI dan IIPC di Seoul, Korea Selatan, yang ditutup sejak Jumat (28/2) karena temuan satu kasus virus korona di dekat lokasi kompleks itu. (courtesy: KBRI Seoul)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) terkenal dan identik dengan budaya K-Pop.

Drama korea alias drakor juga banyak digandrungi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda.

Namun ada yang hal menarik lainya, mengapa Korsel juga penting bagi diplomasi Indonesia.

Begitupun sebaliknya, Korea Selatan juga menganggap hubungan dengan Indonesia penting.

Hal itu diungkapkan Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Korea Selatan (Korsel), Umar Hadi saat bincang khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra pada Jumat (12/3/2021).

“Buat Indonesia, mengapa Korea Selatan penting, yaitu karena teknologi dan inovasi,” kata Dubes RI.

Baca juga: Profil Park Ji-sung, Eks MU & Mimpi Buruk Andrea Pirlo, Sempat Bikin Kodok Langka di Korsel

Dubes Umar Hadi mengatakan Korsel merupakan salah satu negara dengan daya inovasi paling tinggi di dunia yang bersaing dengan Jerman.

Jerman sendiri memang sudah beratus-ratus tahun dinilai sebagai negara inovatif, namun Korsel mampu menyamai kualitas Jerman di masa sekarang ini.

“Kalau di list, negara yang paling inovatif selalu Korea dan Jerman, bersaing,” ujarnya.

Dubes RI mencontohkan salah satu perusahaan Korsel yang selalu meluncurkan inovasinya, yakni LG Group.

LG memiliki 17 ribu peneliti yang mengerjakan riset dan kesemuanya penelitinya berpendidikan doktor.

Umar Hadi mengatakan hampir semua teknologi yang digunakan masyarakat saat ini, misalnya display, televisi, layar monitor yang paling hebat adalah buatan LG.

Bahkan Samsung, sebagai perusahaan paling besar di Korsel memesan display yang teknologinya dibuat LG.

“Samsung sendiri jumlah penelitinya 25 ribu yang pusat risetnya tersebar, jadi belum satu kampus,” kata Dubes Umar Hadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini