News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Junta Myanmar Tuding Aung San Suu Kyi Lakukan Korupsi, Pengacara: Itu Tidak Berdasar

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aung San Suu Kyi - Junta Myanmar menuding Aung San Suu Kyi telah melakukan tindak korupsi. Mengenai tudingan itu, pengacara Aung San Suu Kyi memberikan tanggapannya.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah militer atau junta Myanmar menuding pemimpin sipil yang digulingkan Aung San Suu Kyi melakukan tindak korupsi saat masih menjabat.

Dikutip dari Channel News Asia, tudingan itu pertama kali disiarkan oleh penyiar dari pihak militer pada Rabu (17/3/2021) malam dalam bentuk video.

Adapun video tersebut berisi keterangan seorang pengusaha Myanmar, yaitu Maung Weik yang mengaku telah memberikan uang kepada tokoh-tokoh senior pemerintah.

Uang yang diberikan totalnya mencapai US $ 550.000, dan diberikan selama beberapa tahun untuk kebaikan bisnis yang dijalani Maung Weik.

Tak hanya itu, sebelumnya, juru bicara junta mengatakan seorang menteri utama yang sekarang ditahan mengaku telah memberi uang US $ 600.000 dan lebih dari 10 kilogram emas batangan kepada sang peraih Nobel.

"Aung San Suu Kyi melakukan korupsi dan (pihak berwenang) bersiap untuk menuntutnya sesuai dengan undang-undang antikorupsi," kata sang penyiar.

Baca juga: PBB: 149 Orang Tewas, Ratusan Hilang dalam Kerusuhan Myanmar

Lebih lanjut, pengacara Aung San Suu Kyi, Khin Maung Zaw angkat bicara terkait tuduhan korupsi yang dilayangkan pada kliennya.

Menurut Khin Maung Zaw, tuduhan itu tidak memiliki dasar yang jelas.

Meski Aung San Suu Kyi mungkin memiliki kekurangan, kata Khin Maung Zaw, tetapi korupsi bukan sifat kliennya.

Khin Maung Zaw pun yakin, orang-orang Myanmar kebanyakan juga sepemikiran dengannya dan tidak mempercayai tuduhan tersebut.

"Tuduhan itu tidak berdasar. Aung San Suu Kyi mungkin memiliki kekurangan, tapi suap dan korupsi bukanlah sifatnya," kata Khin Maung Zaw masih melansir sumber yang sama.

Teror Malam

Tentara dan polisi dilaporkan telah meneror beberapa wilayah di Yangon yang dilanda pertempuran pada Rabu (17/3/2021) malam.

Pasukan kemanan tersebut mengancam akan menembak warga jika tidak mencopot barikade yang telah dibangun para demonstran di ibukota.

Selain itu, mereka juga menggerebek rumah dan menangkap sedikitnya 10 aktivis antikudeta militer.

"Pasukan keamanan mengancam akan menembak," kata seorang penduduk.

Ujuk rasa anti-kudeta Myanmar (AFP)

Sementara itu, di Thingangyun, seorang pria yang tidak diketahui namanya mengatakan dia telah mendengar tembakan terus menerus selama 30 menit sebelum tengah malam.

Untuk meredam suara tembakan itu, dia menempelkan kapas catton bud di telinga kedua putranya yang sedang tidur.

Bahkan, lanjut dia, pergi keluar untuk membeli makanan telah menjadi suatu hal yang menakutkan.

Oleh sebab itu, penduduk terpaksa bergerak cepat melalui gang-gang tikus untuk menghindari pertemuan patroli pasukan keamanan.

"Itu membuat saya sedih dan marah, juga sepertinya semua impian (demokrasi) kita telah lenyap," kata dia.

"Tapi kebencian kamu (terhadap rezim militer) lebih dari ketakutan kami," tambah dia.

Baca juga: Uni Eropa Akan Jatuhkan Sanksi Terhadap Kepentingan Bisnis Junta Militer Myanmar Pekan Depan

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Berita lain terkait Myanmar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini