News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bus yang Membawa Pegawai Pemerintahan Afghanistan Dihantam Bom, 3 Orang Tewas dan 11 Luka-luka

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel keamanan di dekat bus yang terkena bom pinggir jalan di Kabul

TRIBUNNEWS.COM - Bus yang membawa pegawai pemerintah Afghanistan dihantam bom pada Kamis (18/3/2021).

Mengutip Al Jazeera, pejabat terkait mengatakan, insiden yang terjadi di Kabul tersebut menewaskan tiga orang dan 11 lainnya luka-luka.

Pengeboman itu terjadi pada saat pemerintah Afghanistan, Taliban dan negara-negara kunci, termasuk Amerika Serikat (AS) serta Rusia, berkumpul di Moskow.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendorong pengurangan kekerasan guna mendorong proses perdamaian Afghanistan di masa depan.

Baca juga: 3 Wanita Pekerja Media di Afghanistan Timur Ditembak Mati Sepulang Kerja

Baca juga: Taliban Afghanistan Peringatkan Konsekuensi Pembatalan Penarikan Pasukan Asing

Personel keamanan di dekat bus yang terkena bom pinggir jalan di Kabul

Juru Bicara Kepolisian Kabul mengkonfirmasi jumlah korban tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pejabat lainnya membenarkan bahwa kendaraan itu membawa pegawai pemerintah Afghanistan.

Baca juga: Perang Afghanistan: Pemerintahan Biden akan Tinjau Kesepakatan Trump dengan Taliban

Bus Sewaan

Abdul Samad Hamid Poya, seorang Penasihat Kementerian angkat bicara.

"Ledakan itu menghantam sebuah bus yang disewa oleh Kementerian Informasi dan Teknologi Afghanistan untuk mengangkut karyawan," tuturnya.

Dia menambahkan, saat ini belum jelas identitas para korban.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab langsung atas ledakan itu.

Baca juga: Pulang dari Afghanistan, JK: Alhamdulillah Kita di Indonesia Lebih Aman

Personel keamanan di dekat bus yang terkena bom pinggir jalan.

Namun, pemerintah Afghanistan menyalahkan Taliban karena menjalankan kampanye pembunuhan terhadap pegawai pemerintah, tokoh masyarakat sipil, dan jurnalis.

Taliban membantah terlibat dalam kampanye tersebut.

Berita lain terkait Afghanistan

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini