TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi perempuan berusia tiga tahun di Korea baru-baru ini ditemukan meninggal di sebuah apartemen.
Bayi itu diduga telah meninggal 6 bulan sebelum ditemukan.
Dilansir Koreaboo, wanita yang awalnya diduga sebagai ibu si bayi yang meninggalkannya, Kim (22) rupanya adalah saudara perempuan dari bayi perempuan tersebut.
Melalui tes DNA, terungkap bahwa Seok (48), ibu Kim, sebenarnya adalah ibu dari bayi perempuan tersebut.
Diketahui pula bahwa Hong (suami Kim) bukanlah ayah maupun suami Seok.
Untuk menemukan ayah biologis dari anak itu, dilakukan pengujian DNA secara luas dengan mengumpulkan DNA dari sekitar 100 lebih pria yang melakukan kontak dengan Seok tiga tahun lalu (sekitar waktu bayi itu lahir).
Baca juga: Bayi Prematur Tewas karena Lockdown Ketat Korea Utara, Ayah Sedih hingga Diduga Bunuh Diri
Baca juga: Media Korea Utara Sebut Member BTS dan Blackpink Diperlakukan Seperti Budak, Hanya Boleh Tidur 2 Jam
Para lelaki yang dites termasuk kurir dan pria yang baru saja mengirim sms atau meneleponnya.
"Saya hanya menghubungi Seok melalui layanan pengiriman dan saya tidak ingat dengan baik. Saya malu karena polisi meminta saya untuk menjalani tes. Saya bekerja sama, tetapi itu tidak menyenangkan karena saya tampaknya dituduh sebagai penjahat," ungkap seorang kurir.
Kurir lain menjawab, "Kami bekerja sama dengan harapan bisa segera menemukan ayahnya."
Seorang pejabat National Forensic Service (NFS) mengatakan menemukan ayah dari anak tersebut adalah elemen kunci.
Diduga Seok tidak mungkin menukar anak-anak sendirian, jadi mereka berharap menemukan ayah atau kaki tangan lainnya.
Di tengah penyelidikan ini, dipastikan Seok tidak segera melaporkan jenazah si bayi saat ia menemukannya.
Dia baru melaporkannya keesokan harinya.
Karena informasi ini, Seok dikirim ke kantor kejaksaan karena dicurigai melakukan kekerasan terhadap anak itu dan berusaha meninggalkan tubuhnya.