News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Paus Fransiskus Perintahkan Pemotongan Gaji Kardinal

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran ini diambil pada tanggal 3 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Vatikan, Vatican Media, menunjukkan Paus Fransiskus memimpin audiensi mingguannya yang disiarkan langsung di Vatikan.

TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN -  Paus Fransiskus (84) memerintahkan pemotongan gaji para kardinal hingga para biarawan yang bekerja di Vatikan untuk menyelamatkan para pekerja dari kehilangan pekerjaan karena pandemi virus corona telah memukul penghasilan Tahta Suci.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/3/2021), para Kardinal akan dipotong gajinya 10 persen.

Sementara para pastor dan biarawan-biarawati lainnya yang bekerja di Vatikan juga akan dipotong gajinya antara 3-8 persen.

Vatikan mengatakan pada Rabu (24/3/2021), bahwa Paus Fransiskus mengeluarkan dekrit yang memenyetujui pemotongan proporsional mulai tanggal 1 April.

Baca juga: Update 25 Maret: Ada Penambahan 6.107 Kasus Covid-19

Juru bicara Vatikan mengatakan karyawan awam tidak akan terpengaruh oleh pemotongan gaji tersebut.

Diyakini ini adalah pertama kalinya dalam sejarah bahwa seorang Paus telah mengambil tindakan seperti itu.

Paus Fransiskus bersikeras tidak ingin memecat para pekerja di masa-masa ekonomi yang sulit, bahkan ketika Vatikan terus mengalami defisit anggaran.

Kardinal yang bekerja di Vatikan dan tinggal di sana atau di Roma diyakini mendapatkan gaji sekitar 4.000 hingga 5.000 euro sebulan, dan banyak diantara mereka yang tinggal di apartemen besar jauh di bawah harga sewa pasar.

Sebagian besar imam dan biarawati yang bekerja di departemen Vatikan tinggal di komunitas keagamaan di Roma, seperti seminari, biara, paroki, universitas dan sekolah.

Mereka memiliki biaya hidup yang jauh lebih rendah daripada karyawan awam - seperti polisi, pemadam kebakaran, pembersih, pemulih seni dan personel pemeliharaan - yang tinggal di Roma dan banyak di antaranya memiliki keluarga.

Para pekerja awam inilah yang paus tampaknya ingin lindungi, karena sebagian besar tingkat pekerjaan mereka tidak tercantum dalam dekrit kepausan.

Ekonom Vatikan mengatakan awal bulan ini bahwa Tahta Suci, badan pusat administratif Gereja Katolik di seluruh dunia, mungkin harus menggunakan 40 juta euro dalam cadangan untuk tahun kedua berturut-turut karena pandemi Covid-19.

Ia memperkirakan defisit sekitar 50 juta euro tahun ini. Pendapatan diperkirakan sekitar 213 juta euro pada 2021, turun 30 persen di atas 2020.

Pandemi Covid-19 telah memaksa Basilika Santo Petrus dan Museum Vatikan, yang menjadi sumber penghasilan kas dari kunjungan wisatawan ditutup atau hanya sebagian terbuka untuk sebagian besar tahun 2020 karena pandemi.

Museum-museum itu telah dibuka kembali bulan ini tetapi tetap ditutup karena kebijakan lockdown terbaru oleh Italia.

Dalam kata pengantar tujuh poin pada dekrit, Paus Fransiskus mengatakan pandemi "telah berdampak negatif pada semua sumber pendapatan Tahta Suci dan Negara Kota Vatikan."

Dia mengatakan bahwa, sementara itu terjadi, ia merasa berkewajiban untuk menjamin "keberlanjutan dan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran" dalam iklim ekonomi saat ini.

Kota Vatikan, termasuk Museum Vatikan dan bank Vatikan, memiliki anggaran terpisah, meskipun pendapatan dari keduanya sering ditransfer ke Tahta Suci untuk membantu mengatasi defisit.

Pendapatan Tahta Suci berasal dari sumbangan, manajemen real estat, dan investasi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini