Ketika Prabowo dengan Sabar Menunggu Hasil Tes PCR Bawahannya di Bandara Haneda Tokyo Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pesawat charteran private jet Garuda Indonesia yang dijadwalkan tiba di bandara internasional Haneda, Tokyo, Jepang, Sabtu (27/3/2021) jam 13.10 akhirnya mendarat jam 13.45 waktu Jepang.

Pesawat itu ditumpangi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama dengan 21 stafnya termasuk para ajudannya.

"Menteri ini hebat pakai pesawat Garuda Indonesia charteran. Sementara menteri lain pakai pesawat swasta dari Amerika Serikat, kan uangnya masuk ke AS kalau begitu," komplain seorang sumber kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021).

Tiba di terminal private jet, Prabowo langsung menjalani pemeriksaan tes PCR. Berlanjut 21 stafnya yang juga melakukan tes PCR.

Hasil tes PCR diperkirakan keluar satu jam kemudian atau sekitar jam 3 siang.

Namun sampai jam 3 siang waktu Tokyo hasil tes PCR dari Kementerian Kesehatan Jepang tersebut belum juga ke luar.

Pejabat KBRI Tokyo kemudian meminta tolong kepada pejabat pemerintah Jepang agar hasil tes PCR Prabowo berikut 21 stafnya bisa dipercepat.

Jam 15.05 hasil tes PCR akhirnya ke luar. Namun itu pun baru hasil tes 3 orang dan menyusul satu orang lagi. Total 4 orang.

Pejabat KBRI kemudian bergegas ke dalam memberitahukan kepada Menteri Prabowo bahwa tes PCR telah selesai dan bisa meninggalkan terminal Bandara Haneda.

"Yang lain bagaimana? Kita tunggu saja hasil tes yang lainnya ya," kata Menteri Prabowo kepada pejabat tersebut.

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Tiba di Bandara Haneda Tokyo Jepang

Baca juga: Menhan Jepang Ingin Bertukar Pendapat dengan Prabowo tentang Isu-isu di Laut China Timur dan Selatan

Akhirnya semua menunggu sampai hasil tes PCR ke luar semua termasuk 17 orang lainnya.

Sekitar setengah jam kemudian, akhirnya pihak Kementerian Kesehatan Jepang memberitahukan hasil tes PCR telah ke luar dan akhirnya semua dapat meninggalkan terminal pesawat private jet Bandara Haneda sekitar jam 15.35 waktu Jepang.

"Ini menteri hebat. Kalau dia mau berangkat duluan semestinya bisa. Tetapi malah menunggu stafnya yang lain juga, tanda setia kepada stafnya, luar biasa," papar sumber Tribunnews.com.