Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tahun 2021 ini, kasus pencabulan dan pelecehan seksual yang dilakukan guru sekolah Jepang sebanyak 14 kasus (tidak termasuk tanggung jawab pengawasan), dua kali lipat daripada tahun sebelumnya.
Orang yang bertanggung jawab merasa tertekan.
"Kami mengambil langkah-langkah seperti bimbingan yang menyeluruh dan memperkuat pelatihan. Mengapa ada begitu banyak kasus pelecehan seksual?" ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021).
Pada bulan Februari 2021 ternyata seorang guru di sekolah menengah prefektur memprivatisasi ruang kelas kosong sebagai ruang penasihat untuk kegiatan klubnya, dan melakukan tindakan cabul pada siswa perempuan di sana.
Dewan pendidikan prefektur memecat guru yang melakukan tindakan disipliner dan menginstruksikan kepala sekolah umum di prefektur untuk melakukan inspeksi darurat gedung sekolah.
"Bersamaan dengan penyelidikan apakah ruang kelas yang kosong telah diprivatisasi, kami akan mengambil tindakan seperti penguncian, dan kami akan serius tentang siswa baru yang akan diterima," katanya.
Di pemerintah daerah di wilayah Kanto, pengadilan menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara pada seorang pria pada Desember 2019 karena melakukan tindakan cabul terhadap tujuh anak di ruang kelas yang kosong.
"Kami akan memeriksa di mana adanya "titik buta" berada di sekolah, dan mengunci serta melihat sekeliling dengan seksama," kata seorang pejabat dewan pendidikan.
Baca juga: Kasus Penipuan Investasi Emas di Indonesia, Oknum Polisi Jepang Pembocor Informasi Bunuh Diri
Baca juga: Kronologi Laporan Dugaan Kasus Pencabulan Biarawan Terhadap Sejumlah Anak Panti Asuhan
Titik buta adalah ruang kelas kosong yang tidak terpakai terus-menerus.
Penyalahgunaan ruang kelas yang kosong adalah masalah yang dapat dilihat di seluruh negeri, tetapi tidak ada tindakan efektif yang telah diambil.
Pada 19 Juli 2020 di Kota Kitakyushu, seorang instruktur sekolah menengah pertama diberhentikan setelah dilakukan tindakan disiplin karena mengulangi tindakan cabul pada siswa perempuan di ruang kelas yang kosong.
Di Prefektur Tochigi, pada November 2008, seorang guru sekolah dasar laki-laki memasang smartphone di ruang kelas kosong yang digunakan anak perempuan untuk memvideokan pelajar wanita yang sedang berganti pakaian olahraga.
Pada bulan Januari 2021, dewan pendidikan prefektur memecatnya setelah tindakan disipliner karena mengintip wanita saat ganti pakaian.
Pada bulan Januari 2021, Pengadilan Distrik Osaka menghukum seorang mantan dosen di Sekolah Dasar Kota Kadoma di Prefektur Osaka dengan hukuman penjara selma 5 tahun 6 bulan karena guru terbukti telah bertindak tidak senonoh terhadap 12 gadis di ruang kelas kosong.
"Dulu saya menggunakan ruang kelas kosong untuk mengajar anak-anak, tetapi kini ternyata banyak disalahgunakan," kata seorang yang bertanggung jawab atas dewan pendidikan kota.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com