Mereka mengevakuasi pilot dan co-pilot dari air.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Umumkan Gencatan Senjata tapi Tidak untuk Demonstran Anti Kudeta
Baca juga: Badan Kesehatan di Amerika Jelaskan Mengapa Beberapa Orang Terinfeksi Covid-19 meski Sudah Divaksin
Satu meninggal selama penyelamatan dan yang lainnya dinyatakan meninggal saat menerima pertolongan pertama di daratan.
Badan penerbangan sipil federal telah memulai penyelidikannya atas apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
Insiden ini bukanlah satu-satu insiden yang terjadi saat pesta pengungkapan gender.
Awal tahun ini, seorang pria tewas saat pesta baby shower setelah sebuah meriam yang dilaporkan meledak menyemprotkan pecahan peluru.
Teman dan kerabat yang patah hati sejak itu memberikan penghormatan kepada Evan Silva (26), yang alami luka fatal setelah ledakan di sebuah rumah di Michigan, AS.
Korban dikatakan berdiri di dekat tempat sumbu meriam dinyalakan selama pesta.
Penyelidik mengatakan, bagaimanapun, bahwa perayaan itu berakhir seketika ketika meriam, yang dimaksudkan untuk menandakan kedatangan baru anak itu, malah meledak ke kerumunan.
Silva dilaporkan meninggal ketika pecahan peluru menghantam dadanya.
Penyelidik mengatakan, pria itu, yang merupakan teman keluarga, bukanlah orang yang menyalakan sumbu.
Juru bicara Kepolisian Negara Bagian Michigan, Letnan Liz Rich berkata: "Ledakan itu mirip dengan meriam sinyal."
Baca juga: BioNTech-Pfizer Klaim Vaksinnya 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 untuk Anak Usia 12-15 Tahun
Baca juga: Fakta Gadis Berusia 24 Tahun di Amerika Serikat yang Enggan Mencukur Janggut Meski Dilecehkan
"Pemilik rumah melaporkan meriam itu menembakkan peluru beberapa kali."
"Jika tidak ada pemeriksaan rutin pada perangkat seperti ini, material yang dituang dapat hilang."
"Bahan cor meledak dan mengirimkan proyektil ke segala arah."