TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Pasukan AS dilaporkan telah memfasilitasi pemindahan 41 truk tangki minyak yang dicuri perusahaan minyak dari Provinsi Hasakah di Suriah utara ke Irak.
Informasi ini dipublikasikan Kantor Berita Arab Suriah (SANA), mengutip sumber-sumber lokal. Media Rusia, Sputniknews.com mengutipnya, Selasa (13/4/2021).
Konvoi truk tangki juga termasuk beberapa truk tertutup. SANA melaporkan minyak tersebut diselundupkan ke wilayah Irak melalui jalur penyeberangan ilegal al-Waleed atau at-Tanf.
Ini bukan pertama kalinya berita semacam itu dilaporkan SANA, dengan cerita serupa yang diterbitkan Desember 2020.
Pasukan AS dilaporkan menjarah minyak dari pedesaan Hasakah dan membawanya melewati perbatasan ke pangkalan AS di Irak.
Laporan terbaru menyebutkan konvoi itu dikawal anggota milisi QSD, yang juga dikenal sebagai Pasukan Demokrat Suriah.
Baca juga: Eks Diplomat Tuduh AS Curi Minyak Suriah, Diduga Dipasok ke Israel
Baca juga: Kelompok Teroris HTS dan ISIS Terlibat Bentrok Bersenjata di Suriah Utara
Baca juga: Pasukan Udara Israel Gempur Sasaran Militer Dekat Damaskus Suriah
Sementara QSD adalah kekuatan pertahanan resmi dari pemerintahan otonom de facto di Suriah utara, mereka dituduh melakukan pembersihan etnis dan menggunakan tentara anak-anak.
Menurut media Suriah, ini adalah bagian dari operasi yang sedang berlangsung untuk memindahkan minyak dan biji-bijian ke luar negeri, yang telah hancur akibat krisis kemanusiaan selama satu dekade.
SANA mengatakan truk-truk telah diseberangkan dari Suriah menuju ke Irak utara hampir setiap hari.
Kisah ini muncul hanya satu hari setelah SANA melaporkan AS telah mengangkut persenjataan dan peralatan logistik dari pangkalan di Irak ke Provinsi Hasakah Suriah.
Konvoi itu meliputi 59 truk berpendinginudara, truk tangki yang memasok bahan bakar militer dan iring-iringan kendaraan tempur Humvee.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (sebelum ganti pemerintahan) mengonfirmasi tahun lalu sebuah perusahaan minyak AS akan bermitra dengan pasukan pimpinan Kurdi yang beroperasi di timur laut Suriah.
Ini tindakan yang sangat dikecam pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad.
Memasuki pemerintahan Presiden Joe Biden, pemimpin Gedung Putih ini tidak secara vulgar menyombongkan diri seperti Trump yang berusaha menjaga minyak di timur laut Suriah.