Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Reformasi Administrasi dan Regulasi Jepang sekaligus sebagai Penanggungjawab Vaksinasi di Jepang, Taro Kono (58) meminta agar kalangan medis tidak membuang-buang vaksin yang ada.
"Beberapa pemerintah daerah telah membuang kelebihan vaksin pada saat vaksinasi lansia, yang dimulai pada tanggal 12 April, dan saya ingin menyerukan tanggapan yang fleksibel, agar vaksin jangan sampai berlebih dibuang begitu saja," kata Menteri Taro Kono, Selasa (13/4/2021).
Taro Kono menduga beberapa kelebihan vaksin dibuang selama vaksinasi lansia.
"Jika ada orang lanjut usia yang memiliki tiket vaksinasi, saya ingin Anda menekannya supaya datang dan menerima vaksinasi," kata Taro Kono.
Kono lebih lanjut menekankan bahwa kota dan prefektur yang lain baik-baik saja dalam vaksinasi.
Baca juga: Golden Week Yang Menyedihkan Bagi Warga Tokyo Jepang, Antisipasi Mutan Baru Corona
"Tidak ada batasan, namun saya ingin meminta Anda untuk tidak membuang-buang vaksin, dan meminta pemerintah setempat untuk menanggapinya dengan baik," kata dia.
Menteri Kono sebagai Menteri Reformasi Administrasi dan Regulasi Jepang juga menekankan akan meminta kalangan pemerintahan Jepang tidak lagi menggunakan faksimili.
"Saya berharap semua aparat pemerintahan nantinya akan beralih ke email ketimbang pakai faksimili di masa mendatang," ujar Taro Kono dalam sebuah acara TV NHK, Minggu (11/4/2021) lalu.
Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi