TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Sekitar 1,7 juta vaksin tiba di Ukraina Rabu waktu setempat melalui skema COVAX, dengan rincian 360.000 AstraZeneca dan 117.000 dosis Pfizer.
Batch pertama ini dikirimkan karena tingkat infeksi virus corona (Covid-19) di negara itu telah menunjukkan lonjakan.
Dikutip dari laman Foreign Brief, Kamis (15/4/2021), pada minggu ini, tercatat ada lebih dari 10.000 kasus harian baru Covid-19.
Kasus ini tetap melonjak meskipun Ukraina memiliki akses untuk mendapatkan empat vaksin yang disetujui pemerintah yakni AstraZeneca, Pfizer, Sinovac dan Novavax.
Saat ini, kurang dari 400.000 warga Ukraina telah menerima vaksinasi.
Sementara hampir separuh populasi di negara itu menolak untuk divaksinasi.
Keraguan terhadap vaksin ini muncul karena adanya informasi yang salah mengenai vaksin yang digunakan serta ingatan buruk mereka tentang kebijakan vaksinasi paksa 'secara nasional' pada 'era Soviet'.
Baca juga: Penderita Tuberkulosis di Ukraina Masih Tinggi, Termasuk Tipe yang Kebal Obat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun berharap kampanye vaksinasi yang agresif di negara itu dapat berlangsung lancar.
Karena ia mengetahui fakta bahwa sifat vaksin yang mudah rusak dan tingkat vaksinasi yang rendah di negara itu.
Kendati Ukraina masih dalam status karantina domestik, namun kasus positif Covid-19 di negara itu terus mengalami peningkatan lantaran kebijakan pelonggaran pembatasan pergerakan serta social distancing yang diberlakukan sejak Januari lalu.