Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX kembali meluncurkan sebuah roket yang membawa satelit pada akhir Maret 2021 lalu.
Roket anyar milik SpaceX itu kembali membawa roket berisi satelit Starlink.
Namun, peluncuran roket itu hampir menabrak satelit milik OneWeb, sebuah perusahaan di bidang serupa yang jadi kompetitor yang didukung pemerintah Inggris pada bulan lalu.
Akibat insiden ini, diperkirakan SpaceX mengalami kerugian pertama di awal tahun 2021. Seperti diketahui kedua perusahaan ini saling bersaing karena berlomba membangun jaringan satelit yang mampu mengirimkan internet berkecepatan tinggi ke area terisolir.
OneWeb merupakan perusahaan Satelit yang berdiri sejak 2012 lalu yang sempat mengalami kebangkrutan.
Setelah dibeli pada tahun lalu berkat investasi bersama dari pemerintah Inggris dan Bharti Global, sebuah perusahaan telekomunikasi India, perusahaan ini berhasil memimiki valuasi masing-masing sebesar 500 juta dollar AS.
Insiden ini terjadi pada 30 Maret lalu atau lima hari setelah OneWeb meluncurkan 36 satelit ke luar angkasa dari Rusia.
Pihak OneWeb mengungkapkan bahwa menerima beberapa peringatan dari Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat.
Peringatan tersebut berisi pesan kewaspadaan itu datang dari para insinyur OneWeb tentang kemungkinan tabrakan dengan satelit Starlink.
Satelit OneWeb sendiri mengorbit lebih tinggi daripada Starlink. OneWeb mengorbit pada ketinggian sekitar 1.200 km berselisih 700 km dengan SpaceX yang berjarak 550 km, sehingga harus melewati jaringan Starlink saat naik.
Baca juga: SpaceX Sukses Luncurkan Roket Falcon 9, Bawa 60 Satelit Starlink ke Orbit Bumi
Mengutip laporan The Independent, Kamis (15/4/2021), peringatan itu berisi pesan yang mengatakan kemungkinan tabrakan 1,3 persen karena kedua satelit tersebut berada sedekat 60 meter dari satu sama lain.
Apabila kedua satelit ini bertabrakan, diprediksi dapat menyebabkan ratusan ribu keping puing yang berpotensi membahayakan satelit lain di dekatnya.
Tentu, jika tabrakan ini terjadi sampah di orbit bumi semakin menumpuk sehingga membahayakan proses pengorbitan satelit lainnya.
Atas insiden itu, Otoritas OneWeb menghubungi tim SpaceX dan kepala teknisi perusahaan itu setuju untuk menonaktifkan sistem penghindaran tabrakan bertenaga AI dari satelit Starlink. Hal itu dilakukan untuk memungkinkan OneWeb membuat rute baru agar menghindari tabrakan dengan Starlink.
Meski langkah antisipasi sudah dilakukan pihak Starlink, sistem otomatis satelit itu mendapat kecaman dari operator lain yang mengeluh bahwa mereka tidak bisa menerima sepenuhnya keputusan itu.
Tentu insiden ini bukan pertama kalinya dialami SpaceX yang hampir bertabrakan dengan satelit lain di orbit buni5.
Pada 2019 lalu, satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA) terpaksa melakukan manuver penghindaran tabrakan pertamanya untuk menghindari salah satu satelit Starlink.
Sebagai informasi, Elon Musk optimis bakal mendapat persetujuan regulasi untuk meluncurkan lebih dari 12.000 satelit kecil ke orbit rendah Bumi. Sementara OneWeb sudah mempersiapkan 148 satelit di orbit dan berharap untuk menempatkan sebanyak 648 satelit.