Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua hari lalu (14/4/2021) Kei Haraguchi dengan tokonya bernama Karaage Kei (KK) baru saja mendapatkan Grand Prix penghargaan tertinggi sebagai ayam goreng (karaage) paling enak se-Jepang di kompetisi Karaage se Jepang yang ke-12.
"Saya sudah 10 kali mengikutinya dan baru tahun ini akhirnya berhasil menjuarainya," papar Haraguchi khusus kepada Tribunnews.com sore ini (16/4/2021).
Sebelas tahun lalu (2010) Haraguchi yang berasal dari Nakatsu prefektur Oita hijrah ke Tokyo.
Namun toko utamanya di nakatsu dengan luas sedikitnya 500 meter persegi tetap dibukanya bersama keluarga.
Di Tokyo dia membuka tokonya di daerah pertokoan Togoshi Ginza.
"Saat ini saya punya 4 toko salah satunya di Yokohama," tambahnya lagi.
Dalam 5 tahun mendatang Haraguchi merencanakan membuka 25 toko sedikitnya di Jepang plus tokonya di luar negeri termasuk di Indonesia.
"Saat ini memang masih pandemi ya. Nanti kalau sudah agak reda, semua orang sudah di vaksinasi mungkin akhir tahun ini, kita coba lihat kemungkinan bisnis di Indonesia ya," ungkapnya lagi.
Semua bahan, baik ayam dan resep bumbunya semua dari dan buatan dirinya di Jepang.
Oita merupakan prefektur paling populer di Jepang sebagai pusat makanan ayam goreng di sana.
Tak heran para pelaku bisnis Oita juga banyak yang datang ke Tokyo untuk mencoba bisnis tersebut di kota Metropolitan Tokyo.
"Lima tahun lalu bersama teman saya sebenarnya keliling Los Angeles melihat kemunginan buka cabang juga di sana, tetapi akhirnya belum jadi. Kini saya ingin sekali buka di Indonesia karena penduduknya sangat banyak dan ayam saya rasa tak ada masalah di sana," ungkapnya lagi.
Bagi yang berminat bekerjasama dengan Haraguchi mungkin bisa mengirimkan email ke: ayam@jepang.com dengan Subject: Karaage
Haraguchi yang telah menikah memiliki satu anak wanita yang masih kecil, pada hakekatnya menjual atam gorengnya untuk dibawa pulang (take-out).
"Sekitar 80% produk saya dibawa pulang pembeli karena toko-toko kami berada di keramaian daerah perdagangan sehingga banyak yang berlalu lalang dan sebelum pulang mampir beli ayam goreng lalu di bawa pulang. Itulah sebabnya saat pandemi muncul karena sudah terbiasa di bawa pulang, penjualan tetap baik hingga saat ini," tambahnya lagi.
Dua hal yang memang membutuhkan banyak biaya yaitu tenaga kerja dan sewa ruangan.
"Itulah sebabnya kita pakai ruangan seadanya, pekerja paling hanya dua atau tidak orang sehingga penghasilan bisa tetap baik. Yang pasti tidak akan buka di mall karena bayaran sewanya sangat mahal sekali, tidak akan menguntungkan."