Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Warga Jepang kini semakin sedikit yang mengenakan kimono dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk mempromosikan dan melestarikan kimono dibuatkan acara jalan-jalan menggunakan kimono yang dilakukan orang Indonesia dan Vietnam.
"Ada lima orang dari Indonesia dan Vietnam yang mengenakan kimono jalan-jalan di sekitar lokasi fasilitas pengalaman migrasi "Rumah Samanoko" di Kanayamachi, Kota Takaoka 18 April lalu," papar Kimiko Asayama (47), khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (20/4/2021).
Selain 5 orang Indonesia dan Vietnam ada juga orang asing lain, total 30 orang asing yang mengenakan kimono berjalan-jalan di jalanan lokasi pariwisata di Takaoka.
Kimiko Asayama (47), yang menjalankan salon rambut "Hair Salon Lancontre" di Showamachi 3-chome, Kota Takaoka, berencana untuk mengenalkan budaya kimono.
"Kali ini, tempatnya adalah Kanayamachi, tempat kelahiran casting di Takaoka, tempat pemandangan kota yang membuat kita merasakan sejarah berlanjut," kata dia.
Sekelompok keluarga dan teman berkunjung dari luar kota.
Para orang asing memilih kimono favoritnya dari sekitar 50 kimono miliknya atau dikirim oleh teman-temannya jadi pakaian yang dipakai para orang asing tersebut untuk mempromosikan dan melestarikan kimono.
"Orang Jepang sendiri mulai jarang pakai kimono. Mungkin karena mahal harganya. Tapi kebiasaan itu mulai meredup," lanjutnya.
"Mereka senang semua termasuk orang Indonesia saat jalan-jalan pakai kimono, pengalaman yang sangat berharga menurut mereka," tambahnya.
Baca juga: Ingin Kebaya Mendunia Bak Kimono, Didiet Maulana Luncurkan Buku Kisah Kebaya
Baca juga: Jangan Sampai Salah! Ini 4 Pakaian Tradisional Khas Jepang yang Sekilas Mirip Kimono
Mereka berjalan menyusuri jalan berbatu sambil memotretnya dan para peserta menikmati jalan-jalan di siang hari yang cerah, Minggu (18/4/2021).
Di masa mendatang acara akan diadakan di berbagai tempat. Toko tersebut memulai layanan baru seperti persewaan kimono, tata rias, dan penataan rambut pada bulan Maret.
"Saya berharap orang-orang dapat dengan bebas mengenakan kimono dan pergi ke luar. Saya sendiri pakai kimono kalau bepergian ke luar," lanjutnya.
Asayama menyatakan akan membuat acara serupa itu sehingga bisa lebih mempromosikan kimono lebih lanjut ke masyarakat di dunia dengan menampilkan berbagai warga negara asing.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com