News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Potong Tubuh Ibunya Jadi 1.000 Bagian dan Dibagikan ke Anjing, Akui Dengar Suara untuk Membunuh

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alberto Sánchez Gómez diduga memotong ibunya menjadi 1.000 bagian dan memakannya dengan bantuan anjingnya.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria melakukan aksi kanibalisme terhadap ibunya sendiri.

Pria bernama Alberto Sanchez Gomez (28) tersebut memotong jasad ibunya menjadi 1.000 bagian.

Kemudian, ia menyimpannya di kotak makan siang dan membagikannya dengan anjing peliharaannya.

Dilansir The Sun, aksi kanibalisme Alberto bermula dari laporan teman ibunya yang sudah tidak melihat ibu Alberto, Maria Soledad Gomez (68), selama sebulan.

Petugas pun datang ke apartemen Alberto di Madrid, Spanyol, pada 21 Februari 2019 lalu.

Saat ditanyai petugas tentang keberadaan ibunya, Alberto merespons, "Iya ibu saya ada di sini, meninggal."

Baca juga: Penemuan Janin Korban Mutilasi Bikin Geger Warga Pulau Masalembu, Sempat Dikira Boneka

Polisi pun masuk untuk menggeledah apartemennya bersama sang ibu, di kawasan Las Ventas.

Alberto disebut juga mengatakan, "Saya dan anjing itu telah memakannya sedikit demi sedikit."

Alberto Sanchez Gomez. (Solarpix via The Sun)

Detektif yang menangani kasus tersebut menemukan bagian dari sisa-sisa tubuh Maria.

Sisa-sisa tubuhnya ditemukan di dalam wadah Tupperware yang tersimpan di kulkas.

Detektif juga menemukan tulang ibu Alberto di laci.

Hingga laporan lokal mengungkapkan, tubuh ibu Alberto telah dipotong menjadi lebih dari 1.000 potongan kecil.

Alasan Memutilasi

Alberto mengungkapkan alasannya membunuh dan memutilasi ibunya pada awal persidangan Rabu (21/4/2021) lalu.

Pria berusia 28 tahun itu mengaku mendengar 'suara-suara' ketika dia sedang menonton televisi.

Suara-suara itu berkata kepadanya, "Bunuh ibumu."

Aberto mengatakan kepada pengadilan Provinsi Audiencia Madrid bahwa suara itu berasal dari tetangga, kenalan, dan selebriti.

Namun, dia bersikeras tidak ingat telah memotong ibunya atau memakan jasadnya.

Alberto Sánchez Gómez ditangkap pada Februari 2019. (Policia Interiore via New York Post)

Baca juga: Sadis, Pria Ini Tusuk Temannya hingga Tewas, Mutilasi Jenazahnya dan Umpankan ke Kucing Liar

Sebelumnya, jaksa penuntut negara, dalam dakwaan yang diajukan ke pengadilan menjelang persidangan, menuduh Alberto mencekik ibunya.

Perselisihan yang dianggap menjadi motif pembunuhan ibunya itu terjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2019.

"Terdakwa kemudian memindahkan tubuh ibunya ke kamar tidur dan meletakannya di tempat tidur dengan tujuan untuk membuat tubuhnya menghilang."

"Untuk melakukan itu, dia memotongnya dengan menggunakan gergaji tukang kayu dan dua pisau dapur," terang dakwaan.

Dakwaan juga mengungkapkan, Alberto memakan potongan tubuh ibunya secara bertahap, selama sekitar dua minggu.

Alberto juga meletakkan beberapa bagian tubuh ibunya di wadah Tupperware di sekitar apartemen dan di lemari es.

Sisanya, ia membuang potongan tubuh ibunya ke dalam plastik.

Hingga akhirnya, pada 21 Februari 2019, polisi mendatangi apartemen Alberto dan ibunya.

Alberto kini menghadapi hukuman penjara selama 15 tahun lebih 5 bulan jika terbukti bersalah membunuh ibunya.

Dia juga telah menjalani pemeriksaan kejiawaan.

Hasilnya diharapkan akan diuraikan selama persidangan selanjutnya.

Baca juga: Remaja Pelaku Mutilasi Pria yang Menyodominya Bukan Manusia Silver, Kerja di Toko Elektronik

Dituntut Beri Kompensasi kepada Kakak

Selain hukuman penjara selama 15 tahun lebih 5 bulan, jaksa penuntut juga ingin Alberto memberi kompensasi kepada seorang kakak laki-lakinya sebesar 90.000 euro.

Kompensasi diberikan atas kehilangan ibunya, jika Alberto dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan mutilasi sang ibu.

Alberto kini telah ditahan di penjara sejak penangkapannya pada 2019 silam.

Sementara itu, para tetangga diyakini telah memberitahu penyelidik bahwa mereka sering mendengar suara-suara keras yang datang dari apartemen.

Mereka juga sering melihat polisi dan paramedis di sana.

Dalam surat yang dia tulis dari penjara, yang diterbitkan oleh pers Spanyol bulan lalu, Alberto berkata, "Saya tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi.

Saya sudah lama sakit dan berlindung pada obat-obatan.

Saya sudah lama mendengar suara-suara dan mengalami halusinasi. Semua ini membawa saya pada hal terburuk yang terjadi dalam hidup saya," tulisnya.

Berita lain terkait kasus mutilasi

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini