News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Bentrok Ekstrimis Israel vs Palestina di Yerussalem Timur, Bermula dari Teriakan Matilah Orang Arab

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina. Bentrokan pecah pada Kamis (22/4/2021) malam waktu setempat, bermula dari aksi kelompok ekstremis Yahudi, Lehava.

Warga Palestina bentrok dengan polisi karena membangun penghalang sehingga mereka tidak bisa berkumpul di luar Gerbang Damaskus untuk berbuka puasa.

Polisi mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk membantu arus pejalan kaki ke Kota Tua.

"Orang Palestina suka bersantai di daerah ini setelah salat Isya di Masjid Al-Aqsa, tetapi pendudukan (Israel) tidak menyukainya."

"Ini masalah kedaulatan," kata penduduk Yerusalem, Mohammad Abu al-Homus.

Nampak barikade logam menutup akses warga Palestina dan telah dipasang dalam beberapa pekan terakhir ini.

Di sisi lain, orang Yahudi geram dengan warga Palestina karena video TikTok yang menunjukkan mereka menyerang anggota komunitas ultra-Ortodoks.

Sebuah gambar yang diambil di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 17 April 2021, menunjukkan ledakan menyusul serangan udara oleh Israel. Militer Israel mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Jalur Gaza menyusul serangan roket dari kantong Palestina, dalam pertempuran kedua dalam beberapa hari. (KATA KHATIB / AFP)

Baca juga: Israel Selidiki Kegagalan Sistem Kubah Besi Cegat Rudal Lawas Suriah

Baca juga: PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran

Salah satunya video serangan terhadap dua anak laki-laki anggota ultra-Ortodoks di Yerussalem.

Video-video viral itu lah yang menjadi landasan kelompok Lehava memulai pertengkaran pada Kamis lalu.

Namun ada juga video viral orang Yahudi yang menyerang warga Palestina.

Salah satunya insiden seorang pemuda Yahudi meneriakkan slogan anti-Arab dan menyerang pengemudi Arab.

Kantor presiden Palestina mengutuk insiden itu dan mendesak komunitas internasional melindungi rakyat Palestina dari serangan pendudukan Israel.

"Yerusalem Timur adalah ibu kota abadi Palestina dan merupakan garis merah," kata kantor kepresidenan, Kamis (22/4/2021).

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini