TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani telah menyerukan peningkatan kerja sama dengan tetangganya Pakistan dalam mengelola perbatasan kedua negara serta proses perdamaian Afghanistan.
Kantor sang Presiden menjelaskan bahwa Rouhani bertemu dengan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi di Ibu Kota Iran, Teheran pada Rabu (20/4/2021).
"Keamanan adalah perhatian bersama kedua negara, dan pengembangan hubungan dalam hal ini sangat penting," kata Rouhani, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, seperti dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.
Perbatasan Pakistan-Iran kira-kira sepanjang 800 kilometer di sepanjang sisi barat Pakistan dan timur Iran, dan telah menjadi lokasi beberapa insiden keamanan, terutama menargetkan pasukan Iran, dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Ledakan di Area Parkir Hotel Serena Pakistan, 4 Orang Tewas dan 12 Lainnya Luka-luka
Baca juga: PM Pakistan Imran Khan Serukan agar Barat Mengkriminalisasi Penistaan terhadap Islam
Pada Rabu, kedua negara meresmikan perlintasan perbatasan ketiga di Mand-Pishin sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan perdagangan antar tetangga.
"Pembukaan titik perlintasan perbatasan internasional di Mand-Pishin akan memfasilitasi pergerakan pejalan kaki dan meningkatkan perdagangan bilateral," kata pernyataan dari kementerian luar negeri Pakistan setelah pertemuan Qureshi dengan Presiden Rouhani.
Rouhani juga mengkritik kehadiran pasukan Amerika Serikat di Afghanistan, menyebutnya merugikan keamanan regional, dan meminta kerja sama yang lebih besar dengan Pakistan dalam proses perdamaian Afghanistan yang terhenti.
"Iran dan Pakistan, sebagai dua negara tetangga Afghanistan yang paling penting dan efektif, harus meningkatkan kerja sama dan interaksi untuk pengembangan proses perdamaian di negara itu," kata Rouhani.
Qureshi juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif pada hari Rabu, dengan inisiatif untuk menetapkan lebih banyak pasar perbatasan sebagai agenda utama.
"(Zarif) mengatakan bahwa tiga pasar perbatasan yang ada dan enam yang dijadwalkan akan didirikan akan meningkatkan perdagangan perbatasan kedua negara dan memiliki efek positif pada kesejahteraan masyarakat di kawasan itu," kata kantor berita resmi IRNA Iran.
Baca juga: Menlu Iran Javad Zarif Desak Biden Segera Kembali ke Kesepakatan Nuklir
Baca juga: Wanita di Medan jadi Korban KDRT, Leher Dirantai dan Tubuh Penuh Luka Tusuk
Kedua menteri luar negeri itu juga membahas soal "melawan kejahatan terorganisir dan mengakhiri imigrasi ilegal" melalui perbatasan Pakistan-Iran, kata IRNA.
Berbicara di sebuah acara di kedutaan Pakistan di Teheran, Qureshi juga meminta Iran untuk bergabung dalam kampanye oleh Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk memerangi Islamofobia.
"Menteri Luar Negeri (Pakistan)menghargai dukungan Iran terhadap inisiatif Pakistan untuk melawan Islamofobia," pernyataan kementerian luar negeri Pakistan yang dirilis setelah pertemuan Qureshi dengan juru bicara parlemen Iran, Muhammad Bagher Ghalibaf.
“Telah disepakati untuk bergerak bersama dalam masalah Islamofobia dan menjaga rasa hormat kepada Nabi (SAW).”
Minggu ini, Perdana Menteri Khan meminta negara-negara Muslim untuk bersatu dalam menyerukan Eropa dan negara-negara lain untuk mengkriminalisasi penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam Islam.
Baca juga: Iran dan Qatar Bahas Kesepakatan Nuklir dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi di Teheran
Berita lain terkait Presiden Iran Hassan Rouhani
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)