News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Joe Biden Resmi Menyatakan Pembantaian Armenia 1915 sebagai Genosida, Turki Tidak Terima

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada wartawan selama konferensi pers pertama kepresidenannya di Ruang Timur Gedung Putih pada 25 Maret 2021 di Washington, DC. Pada hari ke-64 pemerintahannya, Biden, 78, menghadapi pertanyaan tentang pandemi virus corona, imigrasi, pengendalian senjata, dan subjek lainnya.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden secara resmi menyatakan pembunuhan massal orang-orang Armenia pada era Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I sebagai genosida, Sabtu (24/4/2021).

Genosida merupakan pembantaian sebuah kelompok yang dilakukan secara sistematis.

Melansir Aljazeera, Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang secara resmi mengakui pembunuhan sekitar 1,5 juta orang Armenia di era Kekaisaran Ottoman sebagai tindakan genosida.

"Setiap tahun pada hari ini, kami mengenang kehidupan semua orang yang tewas dalam genosida Armenia era Ottoman dan berkomitmen kembali untuk mencegah kekejaman seperti itu terjadi lagi," bunyi pernyataan Joe Biden yang dirilis pada Hari Peringatan Genosida Armenia.

Baca juga: Joe Biden Hentikan Perang AS-Taliban di Afghanistan: Ini Waktunya Akhiri Forever War

Baca juga: Amerika Kembali Jatuhkan Sanksi Terhadap 2 Perusahaan Myanmar

Deklarasi pernyatan Joe Biden tersebut muncul di tengah hubungan yang tegang antara Amerika Serikat dan Turki.

Disinyalir deklarasi tersebut akan semakin merusak hubungan antara sekutu NATO.

Turki telah mengakui kematian orang-orang Armenia di Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I, tetapi dengan tegas membantah bahwa pembunuhan itu diatur secara sistematis.

Sehingga bagi Turki hal tersebut bukan merupakan genosida.

Baca juga: Pertaruhkan Hubungan dengan Turki, Biden Siap Nyatakan Genosida atas Serangan Ottoman pada Armenia

Baca juga: Analis Militer Rusia Tak Percaya Armenia Gunakan Rudal Iskander dalam Perang Lawan Azerbaijan

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki menolak pernyataan Biden.

Dalam pertanyaan tersebut disebutkan deklarasi yang dilakukan Joe Biden tidak memiliki dasar ilmiah dan hukum untuk menggambarkan peristiwa tersebut sebagai genosida

Sehingga menurut Turki hal tersebut tidak terpenuhi di bawah hukum internasional.

“Sifat peristiwa 1915 tidak berubah sesuai dengan motif politik para politisi atau pertimbangan politik dalam negeri saat ini, sikap seperti itu hanya menghasilkan distorsi sejarah yang vulgar,” tulis Kementerian Luar Negeri Turki.

Baca juga: Upaya Percobaan Pembunuhan PM Armenia Digagalkan

Baca juga: Turki Siap Kirim Pasukan Bantu Azerbaijan Melawan Armenia

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga mentweet, bahwa Turki tidak memiliki apa pun untuk dipelajari dari siapa pun di sejarahnya sendiri.

Armenia Mengapresiasi Amerika Serikat

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini