TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria Amerika keturunan Asia berusia 61 tahun diserang oleh orang tak dikenal di East Harlem, New York.
Dikutip dari Channel News Asia, insiden tersebut terjadi sekira pukul 8 malam waktu setempat, pada Jumat (23/4/2021).
Pria itu diserang dari belakang saat sedang mengumpulkan kaleng, kemudian terlempar ke tanah dan kepalanya ditendang.
Berdasarkan video pengintaian yang dirilis polisi, tampak penyerang juga menginjak kepala korban.
Setalah mendapatkan serangan, korban dibawa ke Rumah Sakit Harlem dalam kondisi kritis tapi stabil, kata Departemen Kepolisian New York.
Satuan tugas kepolisian sedang menyelidiki serangan yang merupakan insiden terbaru dalam kejahatan rasial anti-Asia di New York dan di seluruh negeri.
Adapun mengendai identitas korban, polisi tidak menyebutkannya.
Tetapi beberapa media berita setempat mengidentifikasi dia sebagai Yao Pan Ma.
Yao Pan Ma adalah seorang mantan pekerja restoran yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi, dan mengumpulkan kaleng untuk memenuhi kebutuhan.
Istri korban, Baozhen Chen (57) memohon kepada polisi untuk menemukan penyerang suaminya dalam sebuah wawancara dengan New York Post.
"Tolong tangkap dia secepat mungkin dan minta dia membayar," kata Chen dalam bahasa Mandarin melalui seorang penerjemah.
Baca juga: Ahmad Basarah desak Kemlu RI sampaikan Nota Keprihatinan atas Kekerasan Rasial Anti-Asia di AS
Sementara itu, Wali Kota New York City Bill de Blasio menyebut serangan itu merupakan tindakan yang amat keterlaluan.
Melalui akun Twitter-nya, de Blasio mengatakan pihaknya akan menemukan pelaku dan mengadilinya secara hukum.
"Jangan salah, kami akan menemukan pelakunya dan mereka akan diadili secara hukum sepenuhnya," kata de Blasio, Sabtu (24/4/2021).
Di samping itu, Gubernur New York Andrew Cuomo pada Minggu (25/4/2021) juga mengatakan akan mengerahkan satuan tugas kejahatan rasial untuk menyelidiki serangan tersebut.
Selanjutnya, Cuomuo menyerukan bahwa orang New York seharusnya tidak bertindak demikian.
Baca juga: Kemlu: Tidak Ada Laporan Isu Rasial Menimpa WNI di AS
Pemerintah New York tidak akan tinggal diam dengan tindak kekerasan terhadap warganya.
"Saya muak mengetahui tindakan kekerasan fanatik lainnya terhadap seorang pria Amerika keturunan Asia."
"Kami bukanlah orang New York yang seperti ini, dan kami tidak akan membiarkan tindakan kebencian pengecut terhadap anggota keluarga New York kami mengintimidasi kami," kata Cuomuo dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, kejahatan rasial anti-Asia tersebut mengingatkan pada serangan yang terjadi bulan lalu di dekat Times Square.
Dalam insiden itu, seorang wanita yang berimigrasi dari Filipina terlempar ke tanah dan diinjak oleh seorang penyerang yang meneriakkan ejekan anti-Asia.
Seorang parolee (narapidana yang dibebaskan dengan jaminan) yang dihukum karena membunuh ibunya hampir dua dekade lalu ditangkap dalam serangan itu.
Setelah kejadian itu atau tepatnya pada minggu lalu, Senat Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang yang bertujuan memerangi meningkatnya kejahatan rasial terhadap Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik.
Langkah tersebut diambil untuk mempercepat peninjauan kejahatan rasial di Departemen Kehakiman.
Selain itu juga untuk memberikan dukungan bagi penegak hukum setempat dalam menanggapi ribuan insiden kekerasan yang dilaporkan dalam satu tahun terakhir.
Berita lain terkait New York
Berita lain terkait Sentimen Anti Asia
(Tribunnews.com/Rica Agustina)