TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Kapal perang AS dan Iran terlibat insiden di perairan Teluk awal April ini. Ini insiden pertama dalam waktu sekitar satu tahun di tengah ketegangan terkait negosiasi kesepakatan nuklir Iran.
Peristiwa itu diungkapkan Angkatan Laut AS, Selasa (27/4/2021) dikutip Aljazeera.com, Rabu (28/4/2021). Dalam rekaman video tertanggal 2 April, sebuah kapal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melintas di depan kapal perang USCGC Monomoy.
Kapal Penjaga Pantai AS itu akhirnya berhenti secara tiba-tiba. Kapal IRGC melakukan hal yang sama terhadap kapal USCGC Wrangell. Pernyataan disampaikan juru bicara Armada ke-5 Angkatan Laut AS, Rebecca Rebarich.
Armada V AS berpangkalan di Timur Tengah. Iran tidak segera mengakui insiden tersebut, yang tidak mengakibatkan cedera atau kerusakan apapun.
Baca juga: Iran Takkan Berunding Langsung dengan AS Terkait Kesepakatan Nuklir
"Awak AS mengeluarkan peringatan melalui radio, melepaskan lima tembakan pendek dari kapal, sementara (Iran) Harth 55 merespon panggilan radio dan melanjutkan manuver mereka yang tidak aman," tuduh Rebarich.
"Setelah sekitar tiga jam AS mengeluarkan peringatan dan melakukan manuver pertahanan, kapal (Iran) bermanuver menjauh dari kapal AS dan membuka jarak di antara mereka," tambah Rebariach.
Insiden Ttidak Aman dan Tidak Profesional
Interaksi tersebut menandai insiden pelayaran "tidak aman dan tidak profesional" pertama yang melibatkan Iran sejak 15 April 2020.
Iran sebagian besar telah menghentikan maneuver semacam itu pada 2018 dan hampir sepanjang 2019.
Pada 2017, Angkatan Laut AS mencatat 14 kejadian yang digambarkannya sebagai interaksi "tidak aman dan atau tidak profesional" dengan pasukan Iran. Tercatat 35 pada 2016, dan 23 pada 2015.
Insiden di laut hampir selalu melibatkan IRGC, yang hanya melapor kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Perkembangan lain, media barat mengabarkan bocornya rekaman suara Menlu Iran Mohammad Javad Zarif terdengar yang mengatakan IRGC sering menyabot upaya Teheran di lapangan diplomasi.
Baca juga: Militer Iran Tak Ragu Genjot Produksi Senjata Secara Mandiri
IRGC menurutnya tidak pernah bergerak untuk memberi jalan pada diplomasi, bahkan ketika Iran maju dalam pembicaraan kesepakatan nuklir 2015 yang penting demi pencabutan sanksi multilateral terhadap Iran.
Itu termasuk insiden 2016 saat pasukan laut Iran menangkap dan menahan 10 prajurit Angkatan Laut AS yang tersesat ke perairan teritorial Iran.
Kapal serang cepat Iran yang pernah paling dekat bermanuver ke kapal perang Amerika adalah kapal boat tempur sepanjang 204 kaki (68 yard) di awal bulan ini.
Iran dan AS terlibat dalam pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung untuk kemungkinan kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015.
Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian penting pada 2018 untuk mendukung strategi "tekanan maksimum" terhadap Teheran.
Presiden AS Joe Biden telah menjanjikan diplomasi baru dengan Iran, dan kekuatan dunia berharap agar kedua negara kembali sepenuhnya mematuhi perjanjian, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Sebelumnya pada Selasa, komandan pasukan AS di Timur Tengah mengatakan militer AS berhati-hati untuk tidak membiarkan insiden dengan Angkatan Laut IRGC berubah menjadi provokasi serius.
“Kegiatan yang biasanya kita lihat dari Angkatan Laut IRGC belum tentu kegiatan yang diarahkan oleh Pemimpin Tertinggi atau dari negara Iran, tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh komandan lokal di tempat kejadian,” kata Jenderal Marinir Kenneth McKenzie, Kepala Komando Pusat AS.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)