News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER INTERNASIONAL: Pria Tua Tinggalkan Pulau yang Dijaganya Selama 32 Tahun | Genosida Armenia

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari pria tua yang meninggalkan pulau yang dijaganya sendirian selama 32 tahun, hingga pernyataan Joe Biden tentang genosida Armenia.

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari seorang pria berusia 81 tahun yang akhirnya meninggalkan pulau yang dijaga dan dihuninya sendirian.

Dia telah hidup sebatang kara di pulau tersebut selama 32 tahun, sebelum akhirnya terpaksa meninggalkannya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, membuat pernyataan penting mengenai Armenia.

Ia menyatakan, telah terjadi genosida pada warga Armenia oleh Kekaisaran Ottoman kala Perang Dunia I.

Baca juga: Fakta Unik Rumah Paling Kesepian di Dunia, Satu-satunya Bangunan di Pulau Terpencil Tak Berpenghuni

Simak berita populer internasional selengkapnya di bawah ini, dirangkum Tribunnews:

1. Pria Tua Tinggalkan Pulau yang Dijaganya Selama 32 Tahun

Mauro Morandi, penjaga pulau terpencil Budelli. (Facebook)

Seorang pria yang dikenal sebagai Robinson Crusoe Italia dan telah tinggal sendirian di sebuah pulau di Mediterania selama 32 tahun akhirnya pergi dari pulau.

Dia adalah Mauro Morandi, pria berusia 81 tahun yang berasal dari Modena, Italia tengah.

Selama 32 tahun, Mauro telah menjaga pulau di lepas pantai Sardinia, Italia, yang bernama Budelli.

Dilansir Guardian, pada tahun 1989, Mauro menemukan Pulau Budelli.

Kala itu, kapalnya rusak saat ia dalam perjalanan ke Pasifik selatan.

Mauro pun berhenti di pantai berpasir merah muda tersebut.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Jepang Tinggalkan Pembangkit Listrik Batu Bara, Proyek Marubeni dan Kepco Batal

Baca juga: Kasus Mobil Kedutaan Asing yang Bandel di Jepang Tidak Bayar Denda Parkir

2. Setelah 8 Tahun, Produsen Mayones di Jepang Naikkan Harga hingga 20 Persen

Pabrik Kewpie yang sedang memproduksi mayones. (Foto Asahi)

Kewpie Corp., pembuat makanan, khususnya produsen mayones dunia, mengumumkan akan menaikkan harga produk utamanya, mayones, hingga 10 persen mulai Juli 2021.

Kenaikan harga ini dipicu dengan naiknya harga minyak goreng, yang merupakan bahan utama produk mayones.

Menurut pengumuman tersebut, Selasa (27/4/2021), Kewpie akan menaikkan harga produk utamanya, mayones, sejak pengiriman 1 Juli.

Ini merupakan kenaikan harga pertama dalam delapan tahun sejak 2013.

Kenaikan harga sekitar 2 persen hingga 10 persen untuk mayones dan sekitar 2 persen hingga 4 persen untuk produk dengan setengah kalori.

Kenaikan harga bervariasi tergantung ukuran produk dan jumlah minyak goreng yang digunakan, tapi harga 450 gram mayones yang merupakan produk khas berkisar antara 378 yen hingga 402 yen termasuk pajak.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Tim Indonesia Siap Pertahankan Gelar Kompetisi Bisnis ICAEW China dan Asia Tenggara 2021

Baca juga: Buku Biru Diplomatik Jepang Terbit, Menlu Motegi Prihatin Peningkatan Militer China

3. Presiden China Sampaikan Belasungkawa

Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping. (www.setneg.go.id)

Presiden China, Xi Jinping, pada Selasa (27/4/2021), mengirimkan pesan belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atas tenggelamnya kapal selam angkatan laut Indonesia KRI Nanggala-402.

Demikian dilaporkan kantor berita China Xinhua, Selasa (27/4/2021).

Dalam pesannya, Xi mengatakan, dia terkejut mengetahui bahwa kapal selam angkatan laut Indonesia telah tenggelam di laut dan banyak awak kapal gugur.

Atas nama pemerintah dan rakyat China serta atas namanya pribadi, Xi menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas para korban dan menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga yang berduka.  

Baca selengkapnya di sini>>>

4. Genosida Armenia

Presiden AS Joe Biden melepas topengnya untuk berbicara dari Ruang Perjanjian di Gedung Putih tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 14 April 2021 di Washington, DC. (POOL / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Presiden AS, Joe Biden, pada Sabtu (26/4/2021) lalu membuat pernyataan penting.

Ia mengatakan, Kekaisaran Ottoman melakukan genosida terhadap sekitar 1,5 juta warga sipil Armenia.

Peristiwa itu terjadi saat Perang Dunia I berlangsung di Eropa.

Genosida merupakan istilah yang memiliki makna pembantaian kelompok etnis/ras tertentu yang dilakukan secara sistematis dan jumlah banyak.

Joe Biden menjadi pemimpin pertama AS yang secara resmi menyatakan hal ini.

Baca juga: Presiden Erdogan Kecam Presiden Biden, Sindir Genosida Suku India Amerika   

Baca juga: Joe Biden Resmi Menyatakan Pembantaian Armenia 1915 sebagai Genosida, Turki Tidak Terima

Pernyataan ini ditunggu jutaan warga Armenia yang terdiaspora ke berbagai negara, atau tinggal di berbagai wilayah Armenia yang kini dikuasai negara lain.

"Setiap tahun, pada hari ini, kami mengenang kehidupan semua orang yang tewas dalam genosida Armenia era Ottoman dan berkomitmen kembali untuk mencegah kekejaman seperti itu terjadi lagi," bunyi pernyataan Joe Biden yang dirilis pada Hari Peringatan Genosida Armenia.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca berita populer lainnya hari ini

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini