Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia memutuskan untuk tidak lagi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.
Menteri koordinator imunisasi/Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengatakan vaksin Inggris-Swedia akan dikecualikan dari program imunisasi nasional.
Ini dilakukan seiring meningkatnya keraguan atas penggunaannya menyusul laporan pembekuan darah pada mereka yang divaksinasi di beberapa negara Eropa.
Baca juga: Negara di Eropa, Amerika Serikat hingga Pakistan Bantu India Tangani Krisis Covid-19
Baca juga: Alasan Jaga Imunitas Tubuh itu Penting meski Sudah Vaksinasi Covid-19
Ini berarti rencana imunisasi nasional - yang diluncurkan pada akhir Februari dan sekarang berada di fase kedua untuk kelompok berisiko tinggi - hanya akan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech dan Sinovac buatan China.
Lebih dari 2.000 kasus infeksi harian telah dicatat sejak 15 April, dan jumlah kasus aktif telah naik lagi menjadi lebih dari 25.000 kasus seperti pada hari Selasa (27/4/2021).
Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan pada hari Rabu bahwa kementerian akan terus berfokus pada lockdown parsial untuk menekan penyebaran virus corona.(Straits Times)