Tetapi sejumlah faktor lain juga dianggap berkontribusi pada penyebaran itu, seperti pertemuan sosial besar-besaran, peluncuran vaksin yang lambat, dan sistem perawatan kesehatan yang sangat tidak siap untuk masuknya pasien.
Baca juga: Kemenkes Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 seperti India
Baca juga: Pemerintah Australia Ancam Penjarakan Warganya yang Nekat Kembali dari India
"Ini adalah kegagalan kebijakan kolektif dan mengejutkan," tulis Jha dalam kolom opini di Hindustan Times pada hari Sabtu.
Ia menguraikan langkah-langkah yang ia yakini harus diambil oleh pemerintah dengan segera dan efektif.
Menurut Jha, pihak berwenang India harus bergerak cepat untuk menghentikan gelombang baru itu.
Ia menyebut pemerintah harus menghentikan pertemuan di dalam ruangan, menerapkan wajib memakai masker secara nasional dan meningkatkan pengujian.
Selain itu, meningkatkan pasokan obat-obatan dan oksigen, meningkatkan upaya vaksinasi, dan melakukan lebih banyak pengurutan genom untuk melacak varian COVID-19 juga harus dilakukan.
"Mei akan menjadi bulan yang mengerikan di India. Juni akan sulit," katanya.
"Jika kita mengambil langkah-langkah yang diuraikan di sini, kita akan melihat kemajuan nyata pada Juni, dan, pada Juli, segalanya mungkin jauh lebih baik."
"Tapi jika kita melakukan hal-hal ini dengan setengah hati sekarang, mimpi buruk yang dialami India sekarang akan bertahan lebih lama."
Amerika Serikat, yang awal pekan ini berjanji untuk membantu India memproduksi lebih banyak vaksin, memberlakukan pembatasan perjalanan baru di negara itu karena lonjakan virus corona.
Pergerakan diterapkan hari Jumat lalu untuk sementara melarang sebagian besar warga negara non-AS memasuki Amerika Serikat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar situasi Covid-19 di India