TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir tersedia di sini.
Ahli pandemi top Amerika Serikat (AS) sekaligus Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, Dr Anthony Fauci 'membagikan tips' agar India bisa keluar dari 'tsunami' virus corona (Covid-19).
India telah mencatat rekor sebagai negara pertama dan satu-satunya yang memiliki rekor harian tembus 400.000 ribu kasus Covid-19.
Sementara itu, Kyrgyzstan dan Tajikistan telah menyetujui apa yang mereka sebut gencatan senjata lengkap, setelah terjadi bentrokan perbatasan awal pekan ini yang menewaskan 49 orang dan melukai puluhan lainnya.
Pasca insiden kerumunan yang terjadi di situs keagamaan Yahudi, Israel umumkan hari berkabung nasional.
1. India Disarankan Berlakukan Lockdown Beberapa Minggu dan Bangun Rumah Sakit Sementara Seperti China
Ahli pandemi top Amerika Serikat (AS) sekaligus Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, Dr Anthony Fauci 'membagikan tips' agar India bisa keluar dari 'tsunami' virus corona (Covid-19).
Pada hari Jumat lalu, ia menyampaikan sejumlah tindakan yang harus segera diambil India untuk menangani gelombang kedua Covid-19.
Tiga rekomendasi utama yang ditetapkan oleh Dr Fauci adalah penerapan sistem penguncian selama beberapa minggu, mendirikan unit gawat darurat (UGD) atau rumah sakit sementara seperti China dan memiliki organisasi pusat.
Dikutip dari laman news18, Minggu (2/5/2021), bersamaan dengan pemberian saran tentang bagaimana menanggulangi pandemi, Dr Fauci juga menyebutkan bahwa pemerintah India 'terlalu dini' mengklaim kemenangan melawan Covid-19.
"Salah satu hal yang benar-benar anda perlukan untuk menekan lonjakan kasus sejauh yang Anda bisa adalah menutup sementara negara, menurut saya itu sangat penting. Jika kita ingin kembali ke apa yang saya katakan, ada jarak dekat, menengah, dan jauh," kata Dr Fauci.
"Saya pikir yang paling penting dalam waktu dekat ini adalah mendapatkan oksigen, persediaan, obat-obatan, APD (Alat Pelindung Diri), hal-hal semacam itu."
"Namun salah satu hal yang harus segera dilakukan adalah memberlakukan lockdown," tambahnya.
Ia pun menyebut China sebagai contoh, karena negara itu benar-benar melakukan lockdown saat kasus positif mengalami lonjakan signifikan pada awal 2020.