Lokasi Pariwisata yang Banyak Jadi Rujukan Warga
Rane menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 di Goa berkaitan dengan aturan pemerintah yang longgar.
Setelah India mengalami puncak wabah pada September tahun lalu, kasus mulai turun dan awal tahun ini banyak negara bagian melonggarkan prokes.
"Tidak ada batasan apa pun (dari Desember hingga Februari), dan itu adalah sesuatu yang harus kami perhatikan pada saat itu," kata Rane.
"Goa adalah salah satu tujuan yang paling disukai dan orang-orang biasanya datang. Dan pada saat itu, kami menemukan bahwa orang-orang tidak mengikuti (pedoman) dan protokol."
Pelonggaran itu juga bertepatan dengan Diwali, festival Hindu dan salah satu perayaan tahunan terbesar.
Di saat festival itulah banyak orang melakukan perjalanan ke Goa dari seluruh India.
"Meningkatnya pariwisata, terutama selama periode festival, memunculkan potensi 'acara penyebar super'," kata Rane.
Otoritas negara bagian dan federal telah membangun pusat perawatan baru dan fasilitas ICU, termasuk satu dengan tangki oksigen 20.000 liter.
Pemerintah juga mencari tenaga kesehatan untuk magang dari mahasiswa kedokteran untuk membantu di fasilitas tersebut.
Perdana Menteri Lanjutkan Renovasi Parlemen
Sementara itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi terus melanjutkan proyek renovasi gedung parlemen dan rumah pribadinya di tengah tsunami Covid-19.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, perbaikan kawasan parlemen itu memakan biaya senilai USD 1,8 miliar atau sekira Rp 25,6 triliun.
Keputusan Modi melanjutkan mega proyek di New Delhi itu mendapat banyak kritikan dari oposisi politik maupun publik India.