Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya mengungkapkan kerja sama lingkungan hidup Indonesia dengan Jepang hingga saat ini terus dilanjutkan dengan baik.
Hal itu disampaikan oleh Siti Nurbaya saat bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi, Kamis (6/5/2021) lalu.
"Saya sampaikan kepada Pak Dubes Jepang mengenai kerja sama kedua negara selama ini berjalan dengan sangat baik dan berharap proses pembaruan Nota Kerja Sama (MoC) dapat berlangsung dengan lancar dalam waktu dekat ini," papar Menteri Siti Nurbaya kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/5/2021).
Menteri menyambut baik kunjungan Dubes Jepang tersebut serta berharap hubungan kedua negara dapat semakin erat lagi di masa depan dengan kerja sama di berbagai bidang khususnya Lingkungan Hidup.
Kedua belah pihak setuju untuk menekankan bahwa tindakan atau aktivitas kerja sama yang akan diatur lebih baik melalui Kerangka Acuan untuk acara sekali jalan, dan Perjanjian Terpisah untuk aktivitas jangka panjang.
Selain itu kedua belah pihak juga menyadari bahwa pembaruan MoC akan dilampiri dengan Plan of Actions, yang masing-masing akan dijabarkan menjadi TOR atau Perjanjian Terpisah.
Idenya adalah bahwa Rencana Tindakan dapat diubah secara fleksibel dengan persetujuan tertulis oleh Focal Point KLH.
"Mengenai draft keseluruhan MoC, KLH yakin staf kami di di Overseas Cooperation Bureau telah berkomunikasi dengan pihak Jepang melalui KBRI di Tokyo untuk menyampaikan counter draft sebagai tanggapan atas usulan Jepang. Saya berharap segera kita menyelesaikan proses negosiasi dan melanjutkan ke penandatangan MoC," kata Siti Nurbaya.
MoC akan berfungsi sebagai platform yang baik untuk kerja sama di bidang lingkungan.
Ini menunjukkan bahwa melalui Dialog Kebijakan Tingkat Tinggi pada Januari 2021 lalu, kedua belah pihak telah belajar untuk mempromosikan dan memperkuat kemitraan lingkungan.
Kedua pemerintahan telah bekerja sama di beberapa bidang lingkungan.
"Saya mengapresiasi terjalinnya kerja sama melalui pendekatan Co-Benefits dalam pengendalian pencemaran, serta dukungan JICA kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah," ujarnya.
Walaupun belum ada kesepakatan bilateral mengenai kerja sama kehutanan, namun dapat diinformasikan bahwa, secara umum Pemerintah Jepang melalui JICA telah memberikan kesempatan yang besar kepada kementerian terkait termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyusun proposal proyek untuk kolaborasi.
Baca juga: Menteri Trenggono Dukung Inovasi Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan
"Saya juga menyadari bahwa kami juga memiliki proyek pengendalian kebakaran hutan dan lahan melalui ITTO yang didanai oleh pemerintah Jepang," kata Siti.
Pihak KLH menantikan rumusan kesepakatan (Record of Discussion) tentang dua proyek JICA yang baru diadopsi, yaitu Proyek Mitigasi Perubahan Iklim di Sektor LULUCF dan Program Gerakan Masyarakat untuk Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Demikian pula dalam pengelolaan sampah seperti pembangunan Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional, yang sedang proses pembangunan di Legok Nangka, Kabupaten Bandung.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.