News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecam Penyerangan di Masjid Al-Aqsa, GPK Minta Pemerintah Ikut Bersikap

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan keamanan Israel dikerahkan di tengah bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem, pada 7 Mei 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ka'bah (PP GPK) Indra Hakim Hasibuan mengecam aksi penyerangan polisi Israel terhadap umat muslim yang sedang menjalankan ibadah tarawih di Masjid Al-Aqsa.

Ia menyebut penyerangan itu adalah aksi biadab yang dilakukan secara resmi oleh sebuah negara.

"Bagi kami ini adalah tindakan terorisme yang terkutuk. Ini juga merupakan tindakan penistaan agama, terlebih karena penyerangan dilakukan di tempat suci Masjid Al-Aqsa dan dilakukan pada bulan suci, Ramadan," kata Indra dalam keterangannya, Senin (10/5/2021).

GPK yang merupakan organisasi sayap PPP ini meminta pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia agar segera menentukan sikap.

Baca juga: 200 Warga Palestina Terluka Diserang Saat Salat Tarawih, RI Kecam Serangan Israel di Masjid Al Aqsa

Kementerian Luar Negeri diharap mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memberikan sanksi tegas ke Israil. Apalagi ini bukanlah tindakan pertama negara zionis itu terhadap warga muslim Palestina.

"Indonesia harus bisa menjadi pelopor yang mendesak PBB untuk bersikap. Jangan sampai PBB hanya menjadi macan ompong yang hanya bisa bertindak ke negara negara kecil," jelas Indra.

Indra menyebut selama ini Dunia Barat dan PBB selalu lemah saat melihat kekerasan yang dilakukan Israil atas warga Palestina.

Sehingga, yakin tidak akan mendapatkan sanksi apapun saat melakukan kekerasan atas warga Pelestina.

"Jangan sampai negara itu terus dilindungi PBB atas tindakan teror yang dilakukannya," kata Indra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini